Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pembentukan Sel Kelamin terjadi Melalui Pembelahan Meiosis?

Kompas.com - 18/07/2023, 17:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Pembentukan sel kelamin (sel telur dan sperma) adalah langkah awal yang penting dari proses reproduksi. Proses tersebut dilakukan melalui pembelahan meiosis.

Namun, tahukah kamu mengapa pembentukan sel kelamin terjadi melalui pembelahan meiosis? Berikut adalah penjelasannya!

Dilansir dari Khan Academy, meiosis tidak terjadi pada semua sel dan hanya terjadi pada sel reproduksi (sel kelamin).

Hal tersebut karena pembelahan meiosis dirancang untuk mendukung proses pembuahan terjadi.

Baca juga: Apa Perbedaan Mitosis dan Meiosis?

Pembentukan sel kelamin terjadi melalui pembelahan meiosis karena menjaga jumlah kromosom tetap konstan dari generasi ke generasi.

Seperti yang kita ketahui, proses pembuahan melibatkan dua sel kelamin yaitu sel telur dan sel sperma yang masing-masing membawa materi genetik berupa kromosom.

Dilansir dari Nature, meiosis menghasilkan gamet atau sel kelamin yang jumlah kromosomnya dikurangi menjadi setengahnya.

Sehingga, sel kelamin yang dihasilkan bersifat haploid (n) atau membawa setengah jumlah kromosom dari masing-masing induknya.

Baca juga: Kromosom: Sifat dan Klasifikasinya

Kedua sel kelamin tersebut kemudian dapat menyatukan masing-masing kromosomnya untuk membentuk zigot dengan jumlah kromosom yang utuh.

Jika bukan pembelahan meiosis yang digunakan, melainkan pembelahan mitosis, maka jumlah kromosom tidak akan konstan.

Dilansir dari Medicine LibreTexts, pembelahan mitosis menghasilkan sel dengan genetik yang identik dengan inti aslinya yang bersifat diploid (2n).

Artinya, pembelahan mitosis akan menghasilkan sel kelamin dnegan jumlah kromosom utuh tanpa adanya pengurangan.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Pembuahan?

Jika sel sperma dan sel telur memiliki kromosom yang masing-masing utuh, maka peleburan inti sulit terjadi.

Jika pembuahan tetap terjadi, maka akan dihasilkan zigot dengan jumlah kromosom dua kali lipat dari spesiesnya (4n). Hal tersebut jelas membuat jumlah kromosom tidak konstan dari generasi ke generasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com