Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Sel Rudolf Virchow

Kompas.com - 18/07/2023, 16:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Salah satu yang mengembangkan teori sel adalah seorang ilmuan asal Jerman bernama Rudolf Carl Virchow. Teori sel Rudolf Virchow dikemukakan tahun 1855.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, teori sel terlahir ketika Virchow masih muda dan berada di Wurzburg.

Di Wurzburg, Virchow sedang meneliti tentang patologis dan membangun rumah sakit.

Pada saat itu, patologis seluler belum ditemukan dan jika ada organisme yang sakit maka seluruh organisme tersebut dianggap sakit.

Baca juga: Teori Sel: Sel adalah Unit Dasar Kehidupan

Dilansir dari National Library of Medicine, Virchow mengamati bahwa bukannya seluruh organisme yang sakit, melainkan hanya sel atau kelompok sel tertentu yang sakit.

Di mana sel yang awalnya normal mengalami perubahan, sehingga membuat suatu organisme sakit.

Dari penelitian tersebut, Virchow kemudian menerbitkan seri keenam buku patologinya yang berjudul Handbuch der speziellen Pathologie und Therapie.

Dilansir dari The Embryo Project at Arizona State University, Virchow berpendapat bahwa kehidupan adalah jumlah dari proses aktivitas seluler.

Virchow kemudian menerbitkan pepatah “omnis cellula e cellula” yang berarti semua sel hanya muncul dari sel yang sudah ada sebelumnya.

Baca juga: Teori Sel Robert Brown

Teori sel Rudolf Virchow menggagas bahwa suatu sel berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya.

Di mana sel tersebut melalui proses pembelahan (mitosis atau meiosis) dan juga proses perkembangan sehingga menghasilkan sel-sel hidup yang baru.

Sehingga, teori sel Rudolf Virchow dapat disimpulkan menyatakan bahwa sel tidak dapat muncul tanpa sel yang sudah ada sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com