Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Matahari Sebagian: Proses, Dampak, dan Cara Menyaksikannya

Kompas.com - 20/04/2023, 09:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia akan mengalami gerhana matahari hibrida pada 20 April 2023.

Fenomena ini diawali dengan gerhana matahari cincin, dilanjutkan gerhana matahari total, dan kembali lagi ke gerhana matahari cincin.

Dilansir dari Kompas.com, selain gerhana matahari hibrida, hampir seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan gerhana matahari sebagian di tanggal yang sama.

Andi Pangerang, peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjelaskan bahwa waktu terjadinya gerhana matahari sebagian bisa berbeda di tiap wilayah.

Yogyakarta akan menjadi provinsi paling awal yang memulai gerhana ini. Sedangkan Medan menjadi provinsi paling awal yang mengakhirinya.

Baca juga: Jenis-Jenis Gerhana Matahari

Bagaimana proses, dampak, dan cara menyaksikan gerhana matahari ini?

Proses terjadinya gerhana matahari sebagian

Fenomena Gerhana Matahari Sebagian pada 30 April 2022 bisa disaksikan di sejumlah negara di dunia. Bill Ingalls/NASA Fenomena Gerhana Matahari Sebagian pada 30 April 2022 bisa disaksikan di sejumlah negara di dunia.

Gerhana matahari sebagian, dalam bahasa Inggris dikenal sebagai partial solar eclipse.

Dilansir dari situs NASA, gerhana matahari sebagian terjadi ketika Bulan lewat di antara Matahari dan Bumi, tetapi ketiganya tidak sejajar sempurna.

Karena hanya sebagian Matahari saja yang tertutup, gerhana ini menghasilkan bentuk layaknya bulan sabit.

Durasi terjadinya gerhana matahari ini lebih lama ketimbang total solar eclipse (gerhana matahari total), sebab area bayangan kabur Bulan jauh lebih luas dibanding bayangan inti. 

Dikutip dari situs Time and Date, umumnya gerhana matahari terjadi sekitar dua hingga lima kali dalam setahun.

Baca juga: Apa itu Gerhana Matahari Cincin?

Selain itu, gerhana matahari hanya bisa dilihat selama fase bulan baru (new moon). Meski begitu, hal ini tak menjadi jaminan.

Tak semua fase bulan baru dapat menghasilkan gerhana matahari. Karena bidang jalur orbit Bulan memiliki kemiringan terhadap bidang orbit Bumi.

Dampak gerhana matahari sebagian

Solar Dynamics Observatory NASA berhasil merekam fenomena gerhana Matahari. Fenomena Gerhana Matahari ini hanya bisa diamati dari luar angkasa dan berhasil direkam pesawat ruang angkasa NASA.NASA/SDO/AIA/LMSAL) Solar Dynamics Observatory NASA berhasil merekam fenomena gerhana Matahari. Fenomena Gerhana Matahari ini hanya bisa diamati dari luar angkasa dan berhasil direkam pesawat ruang angkasa NASA.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com