Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah sebagai Ilmu: Pengertian dan Ciri-cirinya

Kompas.com - 11/03/2023, 22:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Sejarah sebagai ilmu mengkaji informasi dari masa lalu yang menjadi hasil dari kebudayaan.

Sejarah sebagai ilmu yang mengkaji fakta-fakta peninggalan masa lalu melalui metode ilmiah.

Setelah dilakukan verifikasi yang panjang mengenai informasi dan fakta, hasilnya harus dirangkai dalam historiografi.

Dapat dikatakan, sejarah sebagai ilmu adalah salah satu bidang ilmu yang meneliti serta memnyelidiki secara sistmeatis perkembangan masyarakat dan kemanusiaan di masa lalu.

Hasil penelitian dan penyelidikan dinilai secara kritis untuk dijadikan pedoman bagi penilaian masa sekarang dan masa depan.

Baca juga: Fungsi Sumber Lisan dalam Penelitian Sejarah

Ciri-ciri sejarah sebagai ilmu

Dilansir dari buku Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar (2014) oleh Dien Madjid, menjelaskan ada empat ciri-ciri sejarah sebagai ilmu, sebagai berikut:

  • Bersifat empiris

Artinya dibangun berdasarkan pengalaman hidup manusia. Pengalaman tersebut dicatat dalam dokumen dan dari situ ditemukan fakta.

Fakta-fakta tersebut diinterpretasikan sehingga menjadi cerita sejarah. Persamaan sejarah dalam ilmu alam, keduanya berdasarkan pengamatan dan pengalaman.

Perbedaanya, pengalaman sejarah hanya terjadi sekali, sedangkan ilmu alam dapat diulang semaunya. Contohnya, peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 yang hanya terjadi sekali, tidak dapat diulang, dan hanya menyisakan dokumen.

Obyek sejarah adalah manusia, sedangkan ilmu alam objeknya pada benda-benda. Hukum sejarah bersifat spesifik, sedangkan ilmu alam bersifat general. Sejarah memiliki fakta sosial dan politik, sementara ilmu alam hanya memiliki fakta alam.

  • Mempunyai obyek

Obyek dari sejarah yaitu manusia yang terikat waktu. Manusia sebagai obyek menjadi lebih penting dari rentang waktu itu sendiri.

Tidak semua kejadian masa lalu masuk dalam kajian sejarah. Beberapa hal yang terindikasi dalam kajian sejarah hanya beberapa kejadian, institusi, dan pribadi yang memiliki signifikansi secara historis. Artinya individu yang memiliki pengaruh terhadap orang lain, kejadian, dan institusi sehingga membuatnya bermanfaat untuk diingat.

Fakta sejarah tidak harus memiliki daya luar biasa sebagai syarat signifikansi, tetapi fakta tersebut harus memiliki kekuatan untuk mendesak pengaruh yang signifikan.

  • Memiliki teori

Sama seperti ilmu lainnya, sejarah memiliki teori, yaitu kaidah-kaidah pokok suatu ilmu. Tanpa teori, sejarah riskan dengan unsur lain yang bisa saja sifatnya tidak rasional seperti mitos.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com