KOMPAS.com – Banjir memberikan banyak dampak dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah transportasi. Tahukah kamu, apa akibat banjir terhadap transportasi? Berikut adalah penjelasannya!
Akibat banjir terhadap transportasi adalah:
Baca juga: Apa Itu Banjir? Definisi, Penyebab dan Dampak
Akibat banjir terhada transportasi adalah kerusakan infrastruktur transportasi. Biasanya, kerusakan nfastruktur disebabkan oleh banjir yang besar atau dalam jangka waktu lama.
Banjir dapat merusak infrastruktur transporasti seperti jalan, jembatan, landasan pesawat, stasiun, dan juga halter bus.
Akibat kerusakan infrastruktur, transpotasi di daerah banjir dapat berhenti. Karena, kerusakan infrastruktur menutup akses ke lokasi banjir.
Baca juga: Penyebab Banjir akibat Perilaku Masyarakat
Pada banjir, kendaraan yang melintas harus mengurangi kecepatan. Tidak jarang jalan tertutup dan harus mengambil jalur alternatif. Hal tersebut mengakibatkan kemacetan di sekitar daerah yang mengalami banjir.
Akibat bajir terhadap transportasi adalah penundaan keberangkatan. Banjir kerap kali menutup akses, merusak infrastruktur, dan membuat kendaraan tidak bisa melaju dengan aman.
Akibatnya, terjadi penundaan jadwal transportasi yang akan merugikan berbagai bidang lain yang berkaitan dengan transportasi tersebut.
Baca juga: Jenis-jenis Banjir
Salah satu dampak buruk banjir bagi transportasi adalah kendaraan yang terbawa hanyut oleh arus banjir.
Dilansir dari National Weather Service, air banjir setinggi dua kaki atau sekitar 60 sentimeter dapat menghanyutkan kendaraaan termasuk truk pickup.
Kendaraan yang terbawa hanyut dapat mengalami kerusakan. Namun, akan lebih berbahaya jika terdapat penumpang di dalamnya karena dapat menyebabkan cedera hingga kematian.
Banjir tidak hanya berdampak ada transportasi kecil, melainkan juga transportasi massal seperti kereta api.
Baca juga: Mitigasi Bencana Banjir
Dilansir dari National Rail Enquiries, banjir dapat menyebabkan ballast alas batu penopang bantalan rel hanyut dan membuat lintasan kereta menjadi tidak stabil.
Ballast harus dipasang kembali sebelum kereta melaju, sehingga banjir dapat menyebabkan perjalanan kereta tertunda.
Selain itu, jika kereta merupakan kereta listrik dengan rel konduktor bertegangan tinggi. Maka, banjir dapat menyebabkan korsleting dan mematikan daya kereta. Sehingga, kereta tidak dapat melaju.
Adapun, banjir yang tidak menghanyutkan ballast tetap menyebabkan kereta harus mengurangi kecepatannya. Hal tersebut dilakukan agar air banjir tidak menyebabkan kerusakan pada kereta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.