Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Politik pada Awal Kemerdekaan

Kompas.com - 16/11/2022, 13:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Rina Kastori, Guru SMPN 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Saat Indonesia baru saja merdeka, pemerintah Indonesia masih belum mengatur sistem pemerintahannya secara sempurna.

Para founding fathers atau pendiri Indonesia masih terus berusaha mencari sistem pemerintahan yang tepat untuk Indonesia.

Dalam catatan sejarah politik Indonesia, disebutkan bahwa Soekarno-Hatta dilantik menjadi presiden dan wakil presiden pada 18 Agustus 1945.

Kehidupan politik pasca-kemerdekaan

Saat itu, sistem pemerintahan yang diterapkan untuk Indonesia presidensial. Soekarno kemudian membentuk kabinet presidensial untuk memenuhi alat kelengkapan negara.

Sistem pemerintahan presidensial sifatnya terpusat atau tersentral pada Soekarno-Hatta, karena saat itu, rakyat Indonesia mempercayakan Indonesia kepada mereka.

Sebelum ada Majelis Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, atau Dewan Pertimbangan Agung, Soekarno dibantu Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

Baca juga: 5 Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Guna menghindari absolutisme atau kekuasaan mutlak dari satu pihak, pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan tiga maklumat.

Pertama, Maklumat Wakil Presiden Nomor X tanggal 16 Oktober 1945, berisi ketetapan KNIP yang diubah menjadi lembaga legislatif.

Kedua, Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945, memuat pembentukan partai politik di Indonesia.

Ketiga, Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945, berisi perubahan sistem pemerintahan Indonesia dari presidensial ke demokrasi parlementer.

Kumpulan peristiwa sejarah Indonesia mencatat, dalam sistem demokrasi parlementer, kedaulatan sepenuhnya ada di tangan rakyat.

Karena pemerintahan bersifat parlementer, Soekarno perlu membentuk kabinet lagi. Namun sayangnya, kabinet bentukan Soekarno tidak ada yang bertahan lama.

Baca juga: Tokoh-tokoh Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan

Terjadi karena saat itu, masih ada banyak tantangan bagi pemerintah Indonesia, baik dari dalam maupun luar.

Salah satunya karena saat itu Belanda ingin kembali berkuasa di Indonesia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com