Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Setelah pernyataan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia dihadapkan oleh beberapa permasalahan.
Negara-negara yang pernah menjajah Indonesia seperti Inggris dan Belanda terus berusaha untuk merebut kekuasaan di Indonesia.
Banyak pertempuran yang terjadi, namun hal tersebut tidak membuat rakyat Bangsa Indonesia gentar. Perjuangan terus dilakukan sampai titik darah penghabisan.
Berikut beberapa tokoh yang terus berjuang bersama rakyat untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia, di antaranya:
Baca juga: Upaya Mempertahankan Kemerdekaan NKRI
Berikut penjelasannya:
Setelah dipilih dan diangkat menjadi Presiden RI, Soekarno segera menyatakan langkah bersama para tokoh Indonesia lainnya. Presiden Soekarno juga menggerakkan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan.
Presiden Soekarno tampil memberikan pidato singkat di Lapangan Ikada pada Tanggal 19 September 1945 menggelorakan semangat untuk mempertahankan kemerdekaan.
Pada saat terjadi agresi militer Belanda II, Presiden Soekarno sempat memimpin sidang darurat sebelum ditangkap Belanda.
Soekarno diasingkan Belanda ke Parapat dan dipindahlan ke Bangka dan masih sempat mengirim perintah melalui radiogram kepada Syrarifudin Prawiranegara yang ada di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Soekarno memerintahkan Syarifudin untuk mendirikan Pemerintahan Darurat RI di Sumatera. Pesan yang sama juga dikirimkan kepada L.N. Palar yang sedang berada di Luar Negeri dalam tugas diplomasi.
Meski sedang dalam pengasingan, Soekarno tetap tegas menolak berunding dengan Belanda sebelum dibebaskan.
Dilansir dari buku Naskah Sumber Arsip Presiden RI: Sukarno (2009) dijelaskan, atas desakan Dewan Keamanan Perserikatan Banga Bangsa (PBB) yang mengurusi Indonesia, Soekarno kemudian dibebaskan dan kembali ke Yogyakarta pada tanggal 6 Juli 1949.
Soekarno kemudian terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat pada tanggal 16 Desember 1949 dan kembali ke Jakarta. Pada Tahun 1950 Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan Soekarno kembali menjadi Presiden RI dengan Hatta sebagai wakil Presiden.
Baca juga: Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia