Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Akibat Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh Amerika serikat pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada sekutu. Berita kekalahan Jepang ternyata didengar oleh para pemuda Indonesia dari siaran radio luar negeri.
Oleh karena itu pemuda Indonesia segera bertindak, mendorong para pemimpin bangsa untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Sehingga muncul beberapa peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia seperti:
Baca juga: Mengenal B.M. Diah, Sosok Penyelamat Naskah Asli Proklamasi
Berikut penjelasannya:
Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang memutuskan untuk menyerah kepada sekutu. Hal ini dimanfaatkan oleh pemuda untuk mendorong Soekarno dan Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
Sutan Syahrir sebagai jurj bicara para pemuda, pada 15 Agustus 1945 datang menemui Soekarno dan Hatta agar bersedia memproklamasikan kemerdekaan, namun Soekarno dan Hatta belum bisa memenuhi permintaan para pemuda.
Karena sudah tidak sabar dengan sikap Soekarno dan Hatta, para pemuda sepakat untuk mengamankan Soekarno dan Hatta ke luar kota. Pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari, Soekarni beserta Fatmawati dan anaknya, Guntur, serta Hatta diamankan ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.
Tujuan penculikan ini untuk menjauhkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh politik pemerintah pendukung Jepang. Di Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta dijaga oleh Komandan Kompi PETA Rengasdengklok, Cudanco Subeno.
Di Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta diharapkan bersedia memenuhi tuntutan para pemuda Indonesia untuk menyatakan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi Sokarni dan Hatta tetap belum bersedia memenuhi tuntutan para pemuda itu.
Baca juga: Tokoh-tokoh yang Berjasa dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Karena suasana yang tidak menentu, Achmad Soebardjo dari golongan tua datang ke Rengasdengklok untuk membicarakan mengenai pelaksanan proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Achmad Soebardjo memberi jaminan kepada para pemuda bahwa besok pagi selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB, Soekarno dan Hatta sudah memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
Melihat kesungguhan dan jaminan dari Achmad Soebardjo, Cudanco Subeno segera mempersilakan Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.