Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Stepa merupakan padang rumput atau semi gurun yang ditutupi rumput. Meski terlihat sama dengan sabana, stepa di pepohonan menyelingi padang rumput yang tumbuh. Di Indonesia, wilayah yang memiliki banyak stepa yaitu Nusa Tenggara Timur.
Beberapa karakteristik bioma stepa antara lain memiliki kelembapan udara yang rendah, suhu suang hari sangat panas dan di malam hari sangat dingin, serta memiliki curah hujan tidak teratur.
Bioma stepa memiliki dua musim, yakni musim tanam dan musim aktif. Perlu diketahui, musim tanam terjadi selama tidak turun salju.
Ini akan berlangsung kurang lebih 100 sampai 175 hari. Tanaman juga dapat tumbuh saat suhu harian mencapai 50°F.
Sementara saat musim aktif, tanaman tidak dapat tumbuh. Hal ini lantaran suhu yang terlalu dingin.
Baca juga: Pengertian Bioma Stepa, Ciri-ciri, Komponen, dan Jenisnya
Kebanyakan flora yang ada di bioma stepa adalah rumput. Terdapat tiga jenis rumput yang tumnbuh dalam stepa, yakni rerumputan tinggi dengan ukuran 1,3 meter, rumput pendek dengan tinggi kurang dari 0,4 meter, dan rumput campuran dengan tinggi 0,6-1 meter.
Selain rumput dan semak belukar, terdapat tanaman akasia yang tumbuh di bioma stepa. Sedangkan fauna yang bisa ditemukan di bioma stepa seperti bison, rusa, kanguru, ular, singa, kerbau, dan harimau.
Indonesia memiliki bioma stepa yang bisa ditemukan di pulau Timor dan juga Nusa Tenggara dengan kondisi tanah yang kering dan panas. Hampir sama seperti semi gurun atau gurun.
Hal ini tentu saja dikarenakan oleh curah hujan yang hanya kurang dari 25 sentimeter per tahun.
Sehingga kondisi alam di sana kurang subur, sehingga penduduk sekitar menjadilak wilayah tersebut sebagai area peternakan.
Karena di sana ditemukan banyak rumput liar yang biasa digunakan sebagai makanan pokok bagi hewan ternak.
Baca juga: Bioma Gurun: Pengertian, Ciri-ciri, Komponen, dan Jenisnya
Beberapa fakta menarik tentang bioma stepa adalah: