KOMPAS.com - Indonesia berada di jalur pegunungan Sirkum Pasifik dan sabuk Alpide. Ini membuat Indonesia menjadi rawan bencana alam.
Salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia adalah gempa bumi.
Ketika bencana ini terjadi, para pakar perlu mengetahui seberapa besar dan berapa lama gempa bumi berlangsung.
Alat untuk mengukur gempa bumi adalah seismograf. Alat ini berbeda dengan seismometer. Karena seismograf digunakan untuk mencatat gempa bumi. Sementara seismometer dipakai untuk mendeteksi gempa.
Menurut Moh. Nur Sholeh dalam buku Struktur Bangunan Tahan Gempa (2021), seismograf adalah alat untuk mencatat gempa bumi.
Hasil pencatatan gempa oleh seismograf akan menghasilkan seismogram, yakni kurva yang tergambar pada kertas.
Baca juga: 5 Faktor Penyebab Gempa Bumi
Dilansir dari situs Encyclopaedia Britannica, seismograf (seismograph) merupakan alat perekam gelombang seismik yang ditimbulkan oleh gempa bumi, ledakan, atau fenomena lainnya.
Pengukuran gempa bumi memakai seismograf akan memperlihatkan kekuatan, rentang waktu, arah, dan jarak terjadinya gempa bumi.
Alat ini menggunakan dua metode, yakni horizontal dan vertikal.
Seismograf dilengkapi sensor elektromagnetik yang menerjemahkan gerakan tanah menjadi perubahan listrik. Proses ini direkam oleh sirkuit analog atau digital instrumen.
Meski pada awalnya dirancang untuk menemukan lokasi gempa bumi, saat ini seismograf banyak digunakan untuk hal lainnya.
Baca juga: Syarat Terjadinya Tsunami Akibat Gempa Bumi
Banyak pihak menggunakan alat pengukur gempa bumi ini untuk mengeksplorasi minyak bumi, menyelidiki kerak bumi serta lapisan bawah tanah, dan memantau aktivitas gunung berapi.
Pada dasarnya seismograf merupakan bandul yang bekerja berdasarkan prinsip ketahanan atau kelembaman terhadap perubahan gerak.
Massa benda pada ujung bandul akan tetap diam saat tanah bergerak ke bawah. Sementara itu, sebuah pena pencatat yang diikatkan pada pemberat bandul akan mengikuti gerakan di atas kertas sesuai pergerakan tanah.
Adapun kertas yang digunakan untuk mencatat getaran itu, dililitkan di sekeliling tabung yang terus berputar dan bergerak maju.
Selanjutnya pena itu akan menggambarkan garis yang tidak terputus di atas kertas. Intensitas kekuatan gempa biasanya dapat diketahui dengan skala Richter.
Baca juga: Langkah Menghadapi Gempa Bumi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.