Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Abris Sous Roche dan Kjokkenmoddinger

Kompas.com - 26/03/2022, 10:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.comAbris sous roche dan kjokkenmoddinger pertama kali diteliti serta ditemukan oleh Van Stein Callenfels, pada 1925.

Dua penemuan ini merupakan ciri Zaman Batu Madya atau Mesolitikum. Zaman ini diperkirakan berlangsung pada masa holosen, yakni sekitar 10 ribu hingga 20 ribu tahun yang lalu.

Pengertian abris sous roche

Kehidupan manusia purba yang tinggal di dalam gua dinamakan abris sous roche.

Menurut Sriyana dalam buku Antropologi Sosial Budaya (2020), abris sous roche adalah tempat tinggal zaman prasejarah berwujud goa dan ceruk di dalam batu karang untuk berlindung.

Hal ini mengisyaratkan bahwa manusia purba di era Mesolitikum tinggal di gua-gua.

Pada abris sous roche berhasil ditemukan beberapa artefak atau peninggalan prasejarah, seperti alat dari tulang serta tanduk rusa, flakes, ujung anak panah, dan lain-lain.

Baca juga: Fungsi Abris Sous Roche Bagi Manusia Purba

Kebudayaan abris sous roche pertama kali diteliti oleh Van Stein Callenfels di Gua Lawa, dekat Sampung, Ponorogo. Penelitian ini dilakukan sejak 1928 hingga 1931.

Selain di Ponorogo, abris sous roche juga banyak ditemukan di wilayah Besuki, Bojonegoro, dan beberapa daerah di Sulawesi Selatan, seperti Lamoncong.

Pengertian kjokkenmoddinger

Kjokkenmoddinger atau tumpukan sampah kerang di Argentina.Wikimedia Commons/Mikelzubi Kjokkenmoddinger atau tumpukan sampah kerang di Argentina.

Dikutip dari buku Sejarah Indonesia dan Dunia (2022) oleh Vedra Octa Samira, dkk, kjokkenmoddinger menjadi salah satu produk budaya paling terkenal di era Mesolitikum.

Kjokkenmoddinger berasal dari bahasa Denmark, yakni kjokken dan modding

Kjokken berarti dapur, dan modding artinya sampah. Bila diartikan, kjokkenmoddinger adalah tumpukan sampah dapur berupa cangkang atau kulit siput dan kerang yang menggunung.

Tinggi kjokkenmoddinger bisa mencapai tujuh meter. Penemuan ini banyak terdapat di sepanjang pantai timur Sumatera, antara Langsa di Aceh hingga Medan.

Baca juga: Apakah Perbedaan Fosil dan Artefak?

Penemuan kjokkenmoddinger mengindikasikan bahwa manusia purba zaman mesolitikum telah bertempat tinggal di kawasan tepi pantai.

Pada 1925, Van Stein Callenfels meneliti tumpukan sampah dapur tersebut, dan menemukan beberapa peninggalan, seperti kapak genggam, kapak pendek, serta batu penggiling dan landasannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com