KOMPAS.com - Setiap individu memiliki penafsiran tersendiri dalam makna ketika berinteraksi dengan orang lain. Interaksi antarindividu menimbulkan aksi dan rekasi.
Aksi dan reaksi dalam ilmu komunikasi disebut dengan coordinated management of meaning atau manajemen makna terkoordinasi.
Dikutip dari Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi (2017) karya Richard West & Lynn H.Turner, Bernett Pearce dan Vernon Cronen mengatakan manajemen makna terkoordinasi adalah sebuah proses di mana orang memahami dunia mereka dan menghasilkan realitas sosial.
Manajemen makna terkoordinasi secara umum merujuk pada bagaimana individu-individu menetapkan aturan untuk menciptakan dan mengintrepretasikan makna.
Baca juga: Pentingnya Komunikasi Persuasif dalam Sebuah Kampanye
Serta bagaimana aturan tersebut terjalin dalam sebuah percakapan di mana makna senantiasa dikoordinasi. Komunikasi manusia dituntut oleh aturan.
Teori ini menggambarkan bahwa manusia mencoba untuk mencapai koordinasi dengan mengelola cara pesan mengolah maknanya.
Ada beberapa asumsi manajemen makna terkoordinasi, di antaranya:
Ada enam tingkatan makna dalam manajemen makna terkoordinasi, yaitu:
Tingkat makna yang didukung oleh Pearce dan Cronen sangat penting untuk dipertimbangkan saat bercakap-cakap dengan orang lain.
Namun, harus diingat bahwa tujuan mereka yaitu untuk model cara orang memproses informasi, tidak untuk membangun urutan yang benar.
Baca juga: Komunikasi Terapeutik: Pengertian, Karakteristik, Tujuan, dan Tahapnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.