Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 3 Konseptualisasi Komunikasi

Kompas.com - 09/03/2022, 17:00 WIB
Balqis Tsabita Azkiya,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komunikasi menjadi kegiatan yang dialami manusia setiap saat. Komunikasi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan di antara sejumlah orang.

Dalam buku Konsep dan Aplikasi Ilmu Komunikasi (2017) karya Ratu Mutialela, dituliskan bahwa konsep komunikasi adalah bagaimana manusia memahami suatu pesan dalam komunikasi.

Komunikasi membutuhkan komunikator dan komunikan. Dalam proses komunikasi, keduanya akan menentukan sendiri apakah pesan tersampaikan dengan baik, atau sebaliknya.

Konsep komunikasi tidak selalu berlangsung dua arah, ada komunikasi yang bersifat persuasif (mengajak), ada pula komunikasi yang bisa menjadi bentuk transaksi dalam lingkup personal.

Dikutip dari buku Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar (2015) karya Deddy Mulyana, ada tiga bentuk konseptualisasi komunikasi yang utama.

Baca juga: Komunikasi Satu Arah (One-Way Communication): Pengertian dan Contohnya

Berikut penjelasannya:

Komunikasi menjadi tindakan satu arah

Umumnya, konsep komunikasi searah ditujukan untuk membangkitkan sinyal atau respons seseorang.

Menurut pemahaman Michael Burgoon, komunikasi searah lebih berorientasi pada sumber (source oriented).

Konsep ini menyoroti kegiatan yang cukup intens dalam memasok isi pesan, guna memenuhi kebutuhan komunikator.

Sederhananya, capaian dari komunikasi sebagai tindakan searah ialah membuat lawan bicara merasa terbujuk atas isi pesan. Hasil akhir konsep ini adalah penyampaian pesan yang bersifat instrumental dan persuasif.

Contoh konseptualisasi komunikasi ini, ketika seseorang berpidato. Pesan yang disampaikan tidak harus memiliki umpan balik. Namun, komunikan bisa memahami dan merasa terbujuk dengan isi pesan tersebut. 

Komunikasi sebagai bentuk interaksi

Komunikasi kerap menghasilkan interaksi antarmanusia. Dalam komunikasi sebagai bentuk interaksi, diharapkan terjadi aksi reaksi yang arahnya bergantian.

Konseptualisasi komunikasi ini bisa menjadi lebih dinamis, lantaran penerima dan pengirim pesan saling memberi umpan balik.

Baca juga: Komunikasi Dua Arah (Two-Ways Communication): Pengertian dan Contohnya

Umpan balik (feedback) tersebut tidak selalu berbentuk verbal, tetapi juga bisa nonverbal. Walau begitu, informasi yang dituju tetap sampai dan mampu dipahami oleh penerima pesan.

Misalnya, komunikator menyampaikan sebuah informasi. Lalu, informasi tersebut dibalas oleh komunikan, melalui ungkapan verbal (perkataan) maupun nonverbal (gerakan tubuh). 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com