Oleh: Dewi Markiah, Guru SMPN 3 Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur
KOMPAS.com - Bioteknologi dapat didefinisikan sebagai penggunaan organisme atau bagian dari organisme untuk membuat suatu produk atau jasa, sehingga dapat mensejahterakan manusia.
Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang memanfaarkan secara langsung mikroorganisme, seperti bakteri maupun jamur secara langsung.
Kemudian enzim yang dihasilan mikroorganisme dan melibarkan proses fermentasi (proses peragian) untuk menghasilkan produk atau jasa juga masuk ke dalam bioteknologi konvensional.
Di dalam pemanfaatan mikroba ini, manusia tidak melakukan manipulasi atau rekayasa proses. Manusia hanya menciptakan kondisi dan bahan makanan yang cocok bagi mikroba untuk berkembang secara optimal.
Salah satu contoh produk pangan bioteknologi konvensional yang paling sering kita jumpai di sekitar kita adalah tapai. Tapai ini dapat di buat dari berbagai bahan sumber karbohidrat seperti singkong, ketan, sukun dan lain lain.
Baca juga: Interferon Bioteknologi: Pengertian dan Fungsi
Pembuatannya bahannya harus dikukus atau direbus terlebih dahulu setelah itu didinginkan.
Pemberian ragi juga harus dalam kondisi bahan sudah dingin yang bertujuan agar sel-sel ragi tidak akan mati atau rusak, selain itu pemberian ragi pun harus tersebar secara merata, agar fermentasi juga terjadi secara merata.
Ragi yang digunakan yaitu Saccharomyces cerevisiae, yang sengaja ditumbuhkan pada singkong atau ketan sebagai substratnya.
Pemeraman singkong atau ketan yang telah ditaburi ragi sebagai upaya untuk menciptakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jamur ragi, karena jamur ragi menyukai tempat yang anaerob (tanpa oksigen), gelap serta hangat. Sehingga hasil fermentasi tersebut adalah produk tapai yang banyak dijual di pasar.
Rasa pahit pada tapai singkong yang telah didiamkan pada suhu ruang merupakan hasil dari pembentukan alkohol oleh jamur Saccharomyces.
Coba perhatikan beberapa produk makanan atau minuman di sekitar kita yang memanfaatkan bioteknologi konvensional. Tape, tempe, roti, dan keju adalah beberapa produk makanan bioteknologi yang mungkin sangat sering kita makan.
Proses untuk mengolah jenis makanan itu memanfaatkan pengolahan bioteknologi konvensional.
Baca juga: Bahaya Produk Bioteknologi
Apakah kalian tahu mikroorganisme yang berperan dalam pembuatannya? Berikut penjelasan beberapa produk bioteknologi konvensional:
Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang sering dikonsumsi dan menjadi salah satu makanan favorit yang kandungan gizinya patut diperhitungkan.