Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Interferon Bioteknologi: Pengertian dan Fungsi

Kompas.com - 28/12/2021, 18:21 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis


KOMPAS.comBioteknologi terus berkembang untuk membantu manusia dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satu produk bioteknologi yaitu interferon yang mempunyai fungsi meningkatkan kekebalan tubuh.

Namun, apakah sebenarnya interferon itu, bagaimana pembuatannya melalui bioteknologi, dan apa saja fungsinya bagi manusia? untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan di bawah ini!

Pengertian interferon

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, interferon adalah sitokin atau protein kecil yang bertugas sebagai modulator respon imun tubuh. Artinya, interferon adalah suatu protein berfungsi sebagai pertahanan pertama ketika virus memasuki tubuh.

Tubuh langsung memproduksi interferon sesaat setelah terinfeksi virus. Interferon diproduksi secara alami oleh limfosit tubuh manusia, hewan bertulang belakang, dan beberapa hewan tidak bertulang belakang.

Baca juga: Bioteknologi: Jenis, Contoh, dan Penerapannya

Namun, interferon juga dikembangkan oleh bioteknologi modern untuk membantu manusia melawan penyakit yang lebih spesifik (mengingat interferon bersifat tidak spesifik dalam tubuh manusia). Interferon dalam bioteknologi diproduksi melalui rekombinan DNA.

Fungsi interferon

Interferon berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Bagai alarm darurat, interferon membangunkan sel-sel yang terinfeksi virus dan sekitarnya untuk menghambat replikasi virus dan mensekresikan sel pembunuh alami virus seperti limfosit T.

Secara garis besar, ada tiga jenis interferon utama yaitu interferon alfa, interferon beta, dan interferon gamma.

Menurut Novick D, dkk dalam The Human Interferon Alpha/beta Receptor: Characterization and Molecular Cloning (1994), ada perbedaan reseptor pada interferon alfa beta dengan interferon gamma. Di mana interferon alfa dan beta memiliki reseptor yang sama pada membran sel.

Baca juga: Bahaya Produk Bioteknologi

Menurut Agus Kresno Budiyanto dalam jurnal Bioteknologi Kedokteran: Sebuah Kajian Bioetika (2001) interferon alfa dan interferon beta dikembangkan sebagai antivirus, sedangkan interferon gamma dikembangkan sebagai antikanker.

Contoh penyakit yang bisa diobati oleh interferon alfa adalah hepatitis B dan C, limfoma folikular, multiple myeloma, sarkoma kaposi pada penderita AIDS, juga leukemia sel berbulu.

Contoh penyakit yang bisa diobati oleh interferon beta adalah multiple sclerosis dan multiple sclerosis progresif sekunder.

Contoh penyakit yang bisa diobati oleh interferon gamma adalah granulomatoda kronis, scleroderma, infeksi jamur invansif, tuberkulosis, dan fibrosis kistik. Interferon gamma juga dapat digunakan dalam terapi pengobatan kanker, lupus, dan juga penyakit crohn.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com