Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piramida Biomassa: Pengertian dan Contohnya

Kompas.com - 11/02/2022, 10:39 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis


KOMPAS.com – Para ilmuan membuat piramida ekologi untuk memahami bagaimana suatu ekosistem bekerja. Salah satu jenis piramida ekologi adalah piramida biomassa. Piramida biomassa dibentuk berdasarkan perbandingan berat keseluruhan dari setiap tingkat trofik.

Pengertian piramida biomassa

Dilansir dari BBC, biomassa adalah total massa kering dari suatu spesies hewan atau tumbuhan yang ada di rantai makanan atau jaring-jaring makanan. Massa kering artinya, total massa spesies tersebut tanpa memperhitungkan massa air.

Misalnya, produsen adalah dalam suatu ekosistem adalah rumput. Massa kering semua rumput dalam ekosistem tersebut dihitung dan digambarkan dalam bentuk batang atau balok.

Dilansir dari Sciencing, balok yang lebih kecil secara proposional mewakili spesies di tingkat yang lebih atas.

Baca juga: Rantai Makanan dan Tingkatannya

Balok biomassa tersebut terus disusun sesuai dengan massa kering setiap spesies dalam tingkat trofik. Balok biomassa dari tingkat trofik terendah ke tingkat trofik tertinggi akan makin kecil.

Hal tersebut dikarenakan spesies tingkat trofik yang lebih rendah harus lebih banyak dari spesies tingkat trofik di atasnya.

Misalnya, 10 kilogram rumput dalam tingkat produsen dapat memberi makan 2 kilogram kelinci. Namun, 2 kilogram rumput tidak cukup untuk memberi makan 10 kilogram kelinci.

Balok-balok biomassa yang disusun berdasarkan tingkat trofiknya, kemudian akan membentuk piramida biomassa.

Contoh piramida biomassa

Contoh piramida biomassabio.libretexts.org Contoh piramida biomassa

Baca juga: Interaksi Makhluk Hidup dan Rantai Makanan

Gambar di atas adalah contoh dua piramida biomassa. Yang pertama adalah piramida biomassa ekosistem Silver Springs di Florida dan yang satunya lagi adalah piramida biomassa zooplankton dan fitoplankton di Selat Inggris.

Pada ekosistem Silver Springs, biomassa tumbuhan sebagai produsen yang disimbolkan dengan balok hijau sangatlah banyak. Sehingga cukup untuk memberi makan bagi serangga herbivora dan siput yang berada di tingkat trofik konsumen primer.

Terlihat, jumlah biomassa pada piramida ekosistem tersebut makin kecil seiring bertambahnya tingkat trofik.

Contoh piramida biomassa Selat Inggris sedikit berbeda, karena relihat seperti piramida terbalik. Fitoplankton sebagai produsen memiliki balok biomassa yang lebih kecil daripada zooplankton yang merupakan konsumen primernya.

Dilansir dari Biology LibreTexts, hal tersebut terjadi karena fitoplankton dikonsumsi dengan cepat oleh konsumen primer, sehingga meminimalkan jumlah biomassanya pada waktu tertentu.

Namun, fitoplankton dapat berkembang biak dengan cepat. Sehingga, tetap dapat memenuhi kebutuhan konsumen primer tanpa menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com