Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Penulisan Huruf Kapital Bahasa Indonesia

Kompas.com - Diperbarui 24/01/2022, 16:27 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bahasa Indonesia adalah bahasa yang memiliki tata kalimat dan penulisan dengan ejaan yang telah disempurnakan.

Dalam bahasa Indonesia, terdapat huruf kapital dan huruf kecil.

Misalnya, huruf awal nama orang maupun kota harus selalu ditulis dalam huruf kapital baik di awal, di tengah, ataupun di tengah kalimat.

Dilansir dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, cara penulisan huruf kapital dalam bahasa Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia sebagai berikut:

  • Huruf pertama di awal kalimat ditulis dengan huruf kapital

Huruf pertama di awal kalimat selalu ditulis menggunakan huruf kapital, baik kata tersebut adalah nama, kata ganti, partikel, singkatan, akronim, kata dasar, maupun kata berimbuhan.Contohnya:

  1. Tahukah kamu?
  2. Adam rajin berolahraga.
  3. Belok ke kanan setelah lampu merah.
  4. Lalu ia pergi menggunakan sepeda.

Baca juga: Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

  • Huruf pertama kalimat awal dalam tanda petik

Penggunaan tanda petik biasanya dilakukan saat mengutip sumber, judul, maupun menuliskan kalimat langsung. Huruf pertama dalam tanda petik harus ditulis dalam huruf kapital. Misalnya:

  1. Chairil Anwar mengeluarkan buku berjudul “Aku” pada tahun 1943.
  2. Ibu berkata padaku, “Sudah makan belum, nak?”
  3. “Hati-hati dalam berbicara,” katanya.
  • Huruf pertama nama orang ditulis dengan huruf kapital

Huruf pertama nama ataupun julukan seseorang selalu ditulis dengan huruf kapital.

Namun nama binatang dan tumbuhan tidak ditulis dengan huruf kapital.

Kata yang menunjukkan anak dari seperti bin, binti, dan van juga tidak ditulis dalam huruf kapital. Misalnya:

Mohammad Hatta, Ahmad Yani, Gajah Mada, Dewa Kipas, Kopral Jono, Antoni van Leewenhok, dan Mail bin Ismail.

  • Huruf pertama nama agama, kitab suci, Tuhan, dan kata gantinya ditulis dalam huruf kapital.

Penulisan nama agama, kitab suci, Tuhan, maupun kata gantinya harus ditulis dengan huruf kapital, baik itu di depan kalimat, di tengah, atau di akhir kalimat. Contohnya seperti: 

  1. Katolik
  2. Hindu
  3. Islam
  4. Injil
  5. Tuhan
  6. Allah
  7. Bapa
  8. Dewa
  9. hamba-Mu
  10. rahmat-Nya

Baca juga: Kata Umum dan Kata Khusus dalam Bahasa Indonesia

  • Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, akademik, profesi, jabatan, atau pangkat ditulis dengan huruf kapital baik diikuti nama orang maupun tidak

Penulisan tersebut misalnya: 

  1. Siap laksanakan, Kapten.
  2. Panjang umur, Yang Mulia.
  3. Terimakasih, Professor.
  4. Presiden Soekarno
  5. Wakil Presiden Mohammad Hatta
  6. Perdana Menteri Boris Johson
  • Huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.

Misalnya bangsa Indonesia, bangsa Portugis, suku Dani, suku Kuru, suku Dayak, bahasa Indonesia, bahasa Jerman, dan bahasa Inggris.

  • Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari besar dan peristiwa sejarah.

Contohnya seperti, bulan November, hari Idul Fitri, hari Senin, hari Jumat, hari Nyepi, tahun Masehi, tahun Hijriah, Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang Ambarawa.

  • Huruf pertama nama geografik atau tempat ditulis kapital

Penulisannya seperti, Bandung, Jakarta, Asia Tenggara, Amerika Serikat, Sungai Amazon, Sungai Nil, Laut Mati, Samudera Pasifik, Kutub Utara, Pulau Bali, Tanjung Benoa, Gunung Semeri, dan Palung Mariana.

Baca juga: Empat Tonggak Ejaan Bahasa Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com