Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Gerak Lari dalam Olahraga Lari Jarak Pendek

Kompas.com - 10/12/2020, 14:30 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Ari Welianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Olahraga lari jarak pendek lebih dikenal dengan istilah lari sprint atau lari cepat.

Bukan tanpa alasan, lari sprint memang membutuhkan kecepatan yang baik dalam melakukannya.

Berbeda dengan lari jarak jauh, lari jarak pendek memiliki nomor perlombaan atau jarak tempuh yang tergolong pendek.

Maka tidak mengherankan jika seorang sprinter harus mempunyai performa yang bagus dan kecepatan berlari yang baik.

Semua hal tersebut tidak bisa didapatkan melalui sekali atau dua kali latihan, para sprinter harus berlatih sesering mungkin agar performa berlarinya tetap terjaga.

Baca juga: Peraturan Lari Jarak Menengah

Selain itu, para sprinter juga wajib menguasai berbagai teknik dasar dalam olahraga lari jarak pendek. Teknik tersebut merupakan modal awal bagi sprinter untuk meraih kemenangannya.

Tahukah kamu apa saja teknik dalam olahraga lari jarak pendek?

Ada tiga teknik dalam lari jarak pendek, yakni teknik start, teknik lari, serta teknik mencapai garis finish. Semuanya memiliki tujuan dan tekniknya masing-masing.

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), teknik start yang biasanya digunakan dalam lari jarak pendek adalah start jongkok atau crouching start.

Semua sprinter tentunya harus bisa menguasai teknik start ini karena teknik start jongkok sangat berpengaruh dalam kecepatan berlari para sprinter.

Mengapa bisa? Karena saat melakukan start jongkok, para sprinter akan melakukan tolakan dan dorongan pada kaki, sehingga bisa mengoptimalkan kecepatan berlari.

Setelah berhasil melakukan teknik start, para sprinter harus berlari secepat mungkin agar bisa segera sampai ke garis finish.

Baca juga: Teknik Lari Jarak Menengah

Bagaimana cara melakukannya?

Perlu diketahui jika posisi tubuh berlari juga sangatlah penting dan membutuhkan keterampilan teknik yang mumpuni.

Dalam situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), dituliskan tentang posisi tubuh yang baik saat berlari sprint, yakni:

  1. Setelah ada bunyi peluit atau pistol sebagai tanda aba-aba ‘yak’, pelari harus segera berlari sekencang mungkin ke depan.
  2. Pandangan diarahkan dan fokus ke depan.
  3. Saat akan berlari, telapak kaki bagian depan haruslah yang menyentuh permukaan tanah terlebih dahulu serta badan dicondongkan ke depan.
  4. Kedua tangan diayunkan ke depan tepatnya di depan dada. Posisi telapak tangan saat diayunkan adalah mengepal.
  5. Leher harus dalam kondisi rileks dan atur napas sebaik mungkin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com