Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perang Salib I (1096-1270)

Kompas.com - 26/11/2020, 14:28 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada awal abad ke-11 Masehi, di kawasan Eropa dan Timur Tengah terjadi sebuah perang besar dan berkepanjangan yang sering disebut dengan Perang Salib.

Perang Salib pada hakikatnya bukanlah perang yang didasarkan karena adanya konflik agama, namun lebih kepada perebutan kekuasaan antara Byzantium Romawi Timur dan kaum muslimin.

Secara umum, latar belakang pecahnya Perang Salib, yaitu :

  1. Masyarakat Kristen kehilangan kebebasan dan keamanan untuk beribadah di tanah suci Yerussalem.
  2. Bani Saljuk menerapkan kebijkan yang membatasi umat Kristiani yang akan beribadah di Yerusalem.
  3. Bani Saljuk menguasai wilayah-wilayah penting di Asia Kecil dan mengancam eksistensi dari Konstantinopel.
  4. Adanya keinginan dari Byzantium Romawi TImur untuk mempertahankan penguasaan ekonomi perdagangan di Timur Tengah.

Baca juga: Sejarah Perang Tabuk (630)

Dalam buku Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, Perang Salib berlangsung pada tahun 1096-1270 Masehi. Periodisasi dari Perang Salib dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

  • Perang Salib I (1096-1144 Masehi)
  • Perang Salib II (1144-1187 Masehi)
  • Perang Salib III (1189-1192 Masehi)
  • Perang Salib IV (1219-1291 Masehi)

Kampanye Perang Salib I

Perang Salib I yang dimulai pada 1096 Masehi merupakan hasil dari kampanye dan propaganda dari Paus Urbanus II dan Peters Amin. Mereka aktif dalam mengkampanyekan Perang Salib di kalangan keuskupan agung.

Pada 1095, kampanye tersebut berhasil mengumpulkan tentara sebanyak 150.000 yang sebagian besar berasal dari Perancis dan Normandia.

Mereka berangkat menuju Konstantinopel dan kemudian akan menaklukan Palestina.

Baca juga: Perang Mutah (629): Latar Belakang dan Serangan Pertama

Hasil Perang Salib I

Dalam buku Sejarah Islam Klasik (2013) karya Susmihara dan Rahmat, Tentara Salib yang dipimpin oleh Godfrey, Behemond, dan Raymond mendapatkan kemenangan besar pada Perang Salib I.

Mereka berhasil menaklukan Nicea dan menguasai Edessa (Turki) pada tahun 1908. Mereka juga mendirikan pusat pemerintahan tentara Salib bernama County Edessa (Kerajaan Latin I) dan mengangkat Baldwin sebagai rajanya.

Tentara Salib tidak hanya berhenti sampai di Edessa. Mereka kembali melakukan penaklukan di kawasan Timur Tengah dan mendirikan tiga kerajaan Latin, yaitu:

  • Kerajaan Latin II di Anotiokia (1098 Masehi) yang dipimpin oleh raja Behemond
  • Kerajaan Latin III di Baitul Maqdis (1099 Masehi) yang dipimpin oleh raja Godfrey
  • Kerajaan Latin IV di Tripoli (1099 M) yang dipimpin oleh raja Raymond

Baca juga: Sejarah Penaklukan Konstantinopel (1453)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com