KOMPAS.com - Perang Tabuk adalah peperangan kedua kaum muslimin melawan kekaisaran Byzantium Romawi Timur.
Perang Tabuk berlangsung di daerah Tabuk pada bulan Rajab tahun 9 Hijriah atau 630 Masehi. Daerah Tabuk terletak di 683 kilometer sebelah barat laut kota Madinah.
Dalam buku Perang-Perang dalam Sejarah Islam (2014) karya Sitiatava, latar belakang penyebab Perang Tabuk, yaitu:
Baca juga: Perang Mutah (629): Latar Belakang dan Serangan Pertama
Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin melaksanakan Perang Tabuk dengan tujuan untuk meruntuhkan dominasi kekaisaran Bizantium Romawi di kawasan utara dari Jazirah Arab.
Dengan begitu, kaum muslimin dapat lebih leluasa untuk melakukan aktivitas dakwah dan ekonomi di kawasan tersebut.
Sebelum keberangkatan, terjadi musyawarah di Masjid Nabawi untuk membahas masalah logistik dan kendaraan perang.
Para sahabat nabi yang menyadari akan pentingnya perang ini saling berlomba-lomba untuk menyumbangkan harta mereka kepada Nabi Muhammad SAW. Umar bin Khattab, Abu Bakar dan Usman mendonasikan lebih dari separuh hartanya demi kesuksesan Perang Tabuk.
Nabi Muhammad SAW memimpin langsung keberangkatan dari 30.000 pasukan muslim pada akhir Oktober 630 Masehi.
Baca juga: Sejarah Perang Khandaq (627)
Nabi Muhammad SAW menekankan kepada pasukannya untuk waspada terhadap cuaca ekstrem panas yang akan mereka rasakan di wilayah utara Jazirah Arab. Beliau juga mengamanahkan kepemimpinan sementara Madinah kepada Ali bin Abi Thalib.
Kaisar Heraclius sebagai pemimpin tertinggi Bizantium Romawi Timur terkejut dengan keberhasilan kaum muslimin untuk datang ke Tabuk dengan cuaca panas yang ekstrem. Karena menyadari kekuatan kaum muslimin, mereka mengurungkan niat bertempur dengan pasukan muslimin di Tabuk.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.