Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Bani Nadhir (625): Latar Belakang dan Kronologinya

Kompas.com - 23/11/2020, 17:07 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang Bani Nadhir merupakan perang antara kaum muslimin dan kaum Yahudi di Madinah.

Perang Bani Nadhir berlangsung pada tahun 4 Hijriah atau 625 Masehi. Perang ini dinamakan dengan Bani Nadhir karena kaum Yahudi yang berperang melawan kaum muslim berasal dari Bani Nadhir.

Latar Belakang

Pada awal kedatangan Nabi Muhammad SAW di Madinah, beliau membuat perjanjian dalam bentuk piagam persaudaraan yang bernama Piagam Madinah.

Pasal-pasal dalam Piagam Madinah menetapkan hak dan kewajiban dari seluruh warga Madinah termasuk kaum Muhajirin, Ansor, dan Yahudi. Piagam Madinah telah disepakati oleh seluruh golongan masyarakat Madinah sebagai konstitusi.

Baca juga: Perang Badar: Latar Belakang dan Dampaknya

Dalam buku Sejarah Islam Klasik (2013) karya Susmihara dan Rahmat, Perang Bani Nadhir disebabkan oleh penghianatan dari Bani Nadhir terhadap Piagam Madinah yang telah disepakati.

Mereka secara terselubung menciptakan gerakan-gerakan untuk menghancurkan Islam dan mengusir umat Islam dari Madinah.

Bani Nadhir membocorkan rahasia kekuatan Islam di Madinah serta menginformasikan bagian-bagian terlemah dari kota Madinah kepada kaum Quraisy.

Selain itu, mereka juga secara terang-terangan membunuh dan menyakiti kaum muslimin serta melakukan percobaan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Kronologi

Bani Nadhir pada awalnya tidak ingin bertempur dengan pasukan muslim karena mereka tahu perbedaan kekuatan yang sangat berbeda. Mereka berniat untuk meninggalkan Madinah sebelum pasukan muslim datang.

Baca juga: Perang Padri, Perang Saudara yang Berubah Melawan Belanda

Namun, keputusan tersebut berubah karena adanya hasutan dari orang munafik Yahudi bernama Abdullah bin Ubai yang menjanjikan bantuan pasukan dari Bani Quraizhah dan Bani Ghatafan.

Mereka akhirnya membuat keputusan melaksanakan strategi defensif di dalam benteng sembari menunggu bantuan yang dijanjikan.

Dalam buku Perang-Perang dalam Sejarah Islam (2014) karya Sitiatava, pasukan muslim di bawah pimpinan Nabi Muhammad SAW mulai melakukan pengepungan terhadap benteng Bani Nadhir pada bulan Rabiul Awal, tahun 4 Hijriah.

Pengepungan kaum muslimin terhadap benteng Bani Nadhir berlangsung selama enam hari. Pada hari keenam, Bani Nadhir tidak melihat tanda-tanda dari kehadiran Bani Quraizhah dan Bani Ghatafan untuk membantu perang.

Selain itu stok makanan mereka juga sudah mulai menipis. Oleh karena itu, mereka menyatakan kekalahan kepada pasukan Islam dan siap menerima segala konsekuensinya.

Baca juga: Perang Asia Timur Raya: Latar Belakang dan Posisi Jepang

Nabi Muhammad SAW menerima pernyataan kalah mereka dan memperbolehkan mereka untuk meninggalkan Madinah dengan membawa harta benda selain emas, perak dan senjata.

Kemenangan umat muslim pada Perang Bani Nadhir mampu menyingkirkan orang-orang Yahudi penghianat dari kota Madinah serta memperkuat posisi Islam di Madinah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com