Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Majas Allegori

Kompas.com - 08/11/2020, 19:57 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Allegori adalah salah satu dari sekian macam majas. Majas disebut juga gaya bahasa.

Gaya bahasa merupakan susunan perkataan yang terjadi karena perasaan atau ekspresi yang ada dalam diri penulis. Gaya bahasa membuat kalimat lebih hidup, karena menimbulkan reaksi tertentu.

Sebutan lain untuk Allegori adalah cerita kiasan. Cerita kiasan maksudnya menceritakan suatu kejadian atau yang berkaitan, dengan bahasa kiasan.

Allegori banyak ditemukan pada sajak-sajak era Pujangga Baru. Namun kita juga dapat menggunakan majas macam ini dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut contoh-contoh majas Allegori:

  • Kemampuan seseorang dalam menulis seperti pisau, semakin diasah maka akan semakin tajam.
  • Perasaanku seperti sekaleng permen berbagai rasa, hari ini bisa dapat rasa manis, besok asam, besoknya lagi segar, kadang ada yang pedas.
  • Hidup ini seperti roda berputar, terkadang kita berada di atas, tetapi kita juga akan berada di bawah, hanya perlu menunggu sampai kembali ke atas.
  • Manusia lahir ke dunia bagai kertas putih, belum digores dengan tinta, atau belum lusuh kena gesekan banyak benda.
  • Contoh dari penggalan puisi “Teratai” untuk Ki Hajar Dewantara karya Sanusi Pane:

Akarnya tumbuh di hari dunia,
Daun bersemu Laksmi mengarang,
Biarpun ia diabaikan orang,
Serodja kembang gemilang mulia.

  • Contoh dari penggalan puisi “Menuju ke Laut” karya Ankatan Baru:

Sejak itu jiwa geisah.
Selalu berjuang, tiada reda.
Ketenangan lama rasa beku,
gunung pelindung rasa pengalang.
Berontak hati jiwa bebas,
Menyerang segala apa mengadang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com