Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Majas Ironi

Kompas.com - 08/11/2020, 19:51 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah mau menyampaikan satu hal, tetapi malah menyampaikannya dengan hal lain yang justru bertentangan dengan yang dimaksudkan? Bisa jadi itu adalah ironi.

Dilansir dari Diksi dan Gaya Bahasa (2009) karya Gorys Keraf, ironi diturunkan dari kata eironeia yang berarti penipuan atau pura-pura.

Jadi pada dasarnya, ironi merupakan bahasa kiasan yang mengimplikasikan sesuatu yang berbeda, bahkan ada kalanya bertentangan dengan yang sebenarnya dikatakan tersebut.

Berikut contoh-contoh majas ironi:

  • Baju yang dia belikan sangat pas, sampai tidak muat aku pakai.
  • Film tadi bagus sekali, sampai kamu ketiduran di bioskop.
  • Wahana yang menyenangkan, aku tak ingin menaikinya lagi.
  • Pertumbuhan ekonomi Inonesia tinggi sekali, sampai aku hanya makan mie instan setiap hari.
  • Gorengan yang menyehatkan, sampai minyaknya bisa diminum.
  • Berbakti sekali anak-anak keluarga itu, ibunya sakit tiga tahun tak satupun ada yang menjenguk.
  • Ipal murid teladan betul, setiap hari terlambat masuk sekolah.
  • Saking miskinnya, aku hanya mampu beli Lamborgini.
  • Kamar Aldi bersih dan terawat, sampai laba-laba, tikus, dan kecoak betah.
  • Pandai sekali kamu, sampai tidak lulus ujian.
  • Polisi melindungi demonstran dengan memukuli dan menyirami gas air mata pada peserta aksi.
  • Orde Baru membuat rakyat sejahtera, sampai tidak ada pelanggaran HAM.
  • Dia sangat penyayang, sampah di rumah dipelihara dan tak juga dibuang.
  • Sejuk sekali ruangan ini, keringatku hingga sebesar bulir jagung.
  • Bangunmu pagi sekali, itu di luar orang-orang sudah selesai Jumatan.
  • Sempit sekali bagasi saya, hanya muat sepuluh mobil dan dua bus.
  • Kakak ramah dengan anak kecil, bicara sedikit saja bikin anak tetangga menangis.
  • Rajin betul, jam segini baru datang ke kantor.
  • Tentu aku kuat dan kekar, angkat galon sampai encok.
  • Lihat dia suka berbagi, ada makanan tidak pernah menawari.
  • Aku ini gagap teknologi, hanya bisa mendesain website dan menyediakan hosting.
  • Adik tingkat itu berani sekali, jurit malam ngompol di celana.
  • Senior di kampus begitu bermoral, sampai bentak-bentak anak orang diwajarkan.
  • Rumah kami bagus, hanya kadang air hujan menggenang tiap akhir tahun.
  • Apa aku sejelek itu, sampai kau memandangiku sejak datang di cafe ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com