Contoh Majas Ironi
Dilansir dari Diksi dan Gaya Bahasa (2009) karya Gorys Keraf, ironi diturunkan dari kata eironeia yang berarti penipuan atau pura-pura.
Jadi pada dasarnya, ironi merupakan bahasa kiasan yang mengimplikasikan sesuatu yang berbeda, bahkan ada kalanya bertentangan dengan yang sebenarnya dikatakan tersebut.
Berikut contoh-contoh majas ironi:
- Baju yang dia belikan sangat pas, sampai tidak muat aku pakai.
- Film tadi bagus sekali, sampai kamu ketiduran di bioskop.
- Wahana yang menyenangkan, aku tak ingin menaikinya lagi.
- Pertumbuhan ekonomi Inonesia tinggi sekali, sampai aku hanya makan mie instan setiap hari.
- Gorengan yang menyehatkan, sampai minyaknya bisa diminum.
- Berbakti sekali anak-anak keluarga itu, ibunya sakit tiga tahun tak satupun ada yang menjenguk.
- Ipal murid teladan betul, setiap hari terlambat masuk sekolah.
- Saking miskinnya, aku hanya mampu beli Lamborgini.
- Kamar Aldi bersih dan terawat, sampai laba-laba, tikus, dan kecoak betah.
- Pandai sekali kamu, sampai tidak lulus ujian.
- Polisi melindungi demonstran dengan memukuli dan menyirami gas air mata pada peserta aksi.
- Orde Baru membuat rakyat sejahtera, sampai tidak ada pelanggaran HAM.
- Dia sangat penyayang, sampah di rumah dipelihara dan tak juga dibuang.
- Sejuk sekali ruangan ini, keringatku hingga sebesar bulir jagung.
- Bangunmu pagi sekali, itu di luar orang-orang sudah selesai Jumatan.
- Sempit sekali bagasi saya, hanya muat sepuluh mobil dan dua bus.
- Kakak ramah dengan anak kecil, bicara sedikit saja bikin anak tetangga menangis.
- Rajin betul, jam segini baru datang ke kantor.
- Tentu aku kuat dan kekar, angkat galon sampai encok.
- Lihat dia suka berbagi, ada makanan tidak pernah menawari.
- Aku ini gagap teknologi, hanya bisa mendesain website dan menyediakan hosting.
- Adik tingkat itu berani sekali, jurit malam ngompol di celana.
- Senior di kampus begitu bermoral, sampai bentak-bentak anak orang diwajarkan.
- Rumah kami bagus, hanya kadang air hujan menggenang tiap akhir tahun.
- Apa aku sejelek itu, sampai kau memandangiku sejak datang di cafe ini.