Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Maya Kuno Berkati Lapangan Bola Pakai Cabai, Studi Ungkap

Kompas.com - 12/05/2024, 08:16 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suku Maya Kuno dikenal sebagai salah satu suku dengan budaya yang unik serta memiliki peradaban yang maju. Tak heran hingga saat ini, banyak peneliti masih mempelajari suku tersebut.

Salah satu temuan yang menarik baru-baru ini adalah peneliti menyebut suku Maya kuno melakukan ritual tertentu untuk memberkati lapangan bola mereka.

Baca juga: Orang Maya Kuno Tandai Dinasti Baru dengan Bakar Penguasa Sebelumnya

Mengutip IFL Science, Rabu (1/5/2024) seperti dalam budaya modern, permainan bola merupakan hal yang penting bagi suku Maya. Itu membuat area untuk bermain bola sering kali dibangun dekat dengan kuil terpenting.

Setidaknya ada dua permainan bola yang sering dimainkan, pok-a-tok, di mana pemain berusaha memasukkan bola melalui ring batu, serta pelota yang hingga kini masih dimainkan oleh sekelompok masyarakat adat di Meksiko dan Amerika Tengah.

Permainan bola tersebut tidak hanya bersifat rekreasional melainkan juga penting secara politik dan spiritual.

Ritual pemberkatan lapangan bola

Nah, dalam sebuah penelitian baru, peneliti menemukan salah satu pembangunan lapangan bola di kota Maya kuno Yaxnohcah ternyata menggunakan serangkaian ritual yang unik.

Orang Maya kuno menyucikan lapangan bola dengan ritual yang menggunakan cabai dan tanaman halusinogen.

Meski, bekas-bekas ritual itu sudah membusuk berabad-abad yang lalu, peneliti berhasil mengidentifikasinya dalam lapisan sedimen dengan menggunakan analisis DNA lingkungan.

Baca juga: Bagaimana Suku Maya Kuno Memprediksi Gerhana?

Saat menggali Yaxnohcah, para arkeolog menemukan sebuah lapisan yang awalnya digunakan sebagai dasar bangunan sebelum diubah menjadi lapangan bola.

Di bawah lapisan, peneliti kemudian berhasil mengungkap jejak materi genetik dari tanaman yang mungkin dikubur untuk memberkati lapangan bola.

"Ketika orang Maya kuno mendirikan bangunan baru, mereka meminta pada dewa untuk melindungi orang-orang yang menggunakannya," jelas penulis studi Profesor David Lentz dalam sebuah pernyataan.

Beberapa orang menyebutnya sebagai ritual pemenuhan jiwa, untuk mendapatkan berkat dan menenangkan para dewa.

Tanaman untuk ritual

Sebenarnya, cukup mustahil menemukan bahan-bahan yang dipakai dalam ritual tersebut karena merupakan bahan organik yang mudah membusuk.

Namun dengan menggunakan teknis khusus, peneliti berhasil mendeteksi fragmen DNA dari empat tanaman yang digunakan untuk ritual.

Tanaman yang paling menarik adalah sejenis morning glory atau dikenal dengan nama xtabentun. Biji dari tanaman tersebut bersifat halusinogen atau menimbulkan efek halusinasi karena mengandung senyawa psikedelik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com