Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Suhu Laut Sebabkan Episode Baru Pemutihan Karang

Kompas.com - 16/04/2024, 19:00 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penelitian terbaru yang terbit pada 2024 di Advances in Atmospheric Sciences menjelaskan bahwa kenaikan suhu laut saat ini mencapai rekor tertinggi. 

Kenaikan suhu laut dapat berdampak pada kehidupan karang. Saat suhu laut melebihi batas toleransi karang, zooxanthellae, alga mikroskopis yang hidup bersimbiosis dengan karang, mengeluarkan diri dari tubuh karang.

Baca juga: Mengapa Arktik Mengalami Kenaikan Suhu Lebih Cepat dari Wilayah Lain?

Akibatnya, karang kehilangan warna-warnanya yang indah dan menjadi putih pucat. Peristiwa tersebut dinamai sebagai pemutihan karang

Suhu laut dan pemutihan karang

Menurut laporan BBC, pada bulan Agustus lalu, suhu rata-rata lautan global memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa. Hal tersebut mengakibatkan terumbu karang di seluruh dunia kini memutih dan terancam mati akibat suhu panas laut yang mencapai rekor baru-baru ini.

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) AS mengonfirmasi adanya tekanan massal di seluruh samudra (Atlantik, Pasifik, dan Samudera Hindia) setelah menerima laporan dari para ilmuwan di seluruh dunia.

NOAA juga menyatakan, saat ini merupakan peristiwa pemutihan karang yang paling lama, paling luas, dan paling merusak yang pernah tercatat.

Sebelumnya pemutihan karang massal pertama kali terjadi pada tahun 1998. Sedangkan pemutihan karang massal terakhir terjadi pada tahun 2014-2016.

Karang yang memutih tetap terlihat indah dalam gambar, namun para ilmuwan yang menyelam untuk memeriksa terumbu karang mengatakan bahwa dari dekat karang tersebut jelas-jelas sakit dan membusuk.

Batas termal karang

Terumbu karang adalah salah satu ekosistem bumi yang paling beragam. Hal ini memberikan manfaat ekologis, ekonomi, dan sosial yang signifikan. 

Baca juga: Studi Ungkap Kenaikan Keasaman Laut, Apa Dampaknya?

Karang yang tertekan kemungkinan akan mati jika hidup dengan suhu laut 1 celcius di atas batas termalnya selama dua bulan. Jika suhu air lebih tinggi 2 celcius, karang dapat bertahan hidup sekitar satu bulan.

Penelitian juga mendapati karang yang hidup di perairan yang lebih dalam di Great Barrier Reef, Australia dapat bertahan lebih lama dibandingkan karang dangkal seiring dengan pemanasan bumi.

Penelitian menunjukkan bahwa karang perairan yang lebih dalam dapat bertahan dari pemanasan global hingga 3 celcius.

Karang dapat pulih dari tekanan panas namun memerlukan waktu – idealnya beberapa tahun. Namun seiring dengan semakin seringnya pemutihan terjadi dan intensitasnya semakin kuat, maka peluang pemulihan tersebut semakin sempit. 

Baca juga: Ahli Tegaskan Kenaikan Permukaan Laut yang Lebih Ekstrem Akan Sering Terjadi Akhir Abad Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com