Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Obesitas Berisiko Terkena Multiple Sclerosis

Kompas.com - 11/04/2024, 20:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Anak-anak yang mengalami obesitas mungkin menghadapi risiko dua kali lipat terkena multiple sclerosis (MS) saat dewasa.

MS dapat mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang, menyebabkan berbagai gejala potensial termasuk masalah penglihatan, pergerakan lengan atau kaki, sensasi atau keseimbangan.

Baca juga: Obat Malaria Jadi Kandidat Pengobatan Penyakit Langka Multiple Sclerosis

Ini adalah kondisi seumur hidup yang terkadang dapat menyebabkan kecacatan serius.

Mengutip Guardian, Minggu (31/3/2024) bukti sebelumnya menunjukkan adanya hubungan antara indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi pada masa remaja dan peningkatan risiko MS.

Namun sebagian besar penelitian ini bersifat retrospektif dan menggunakan data yang dilaporkan sendiri.

Peneliti yang terlibat dalam studi baru ini pun lantas berusaha mengevaluasi secara secara prospektif risiko pengembangan MS pada kelompok besar anak-anak yang mengalami obesitas dibandingkan dengan populasi umum.

Dalam studi ini, peneliti kemudian menganalisis data dari Daftar Perawatan Obesitas Anak Swedia. Basis data tersebut, yang dikenal sebagai Boris, adalah salah satu pusat pencatatan pengobatan obesitas pada masa kanak-kanak terbesar di dunia.

Tim peneliti mengamati data anak-anak berusia dua hingga 19 tahun yang bergabung dalam registrasi antara tahun 1995 dan 2020, dan membandingkan informasi mereka dengan informasi anak-anak pada populasi umum.

Penelitian ini mencakup data lebih dari 21.600 anak-anak dengan obesitas, yang memulai pengobatan untuk obesitas ketika mereka rata-rata berusia 11 tahun, dan lebih dari 100.000 anak-anak tanpa obesitas.

Anak-anak yang terlibat dalam penelitian ini dilacak rata-rata selama enam tahun. Selama masa tindak lanjut, MS didiagnosis pada 28 orang dengan obesitas (0,13 persen kelompok) dan 58 orang pada kelompok tanpa obesitas (0,06 persen).

Baca juga: Terapi Multiple Sclerosis Turunkan Imunitas Orang Usia Produktif, Kok Bisa?

Usia rata-rata diagnosis MS sebanding antar kelompok, dengan pasien rata-rata didiagnosis ketika mereka berusia 23 tahun.

"Meski waktu tindak lanjutnya terbatas, temuan kami menyoroti bahwa obesitas di masa kanak-kanak meningkatkan kerentanan penyakit MS dini lebih dari dua kali lipat," ungkap Penulis studi tersebut, Emilia Hagman.

Ia menjelaskan pula, salah satu dampak obesitas pada masa kanak-kanak adalah menyebabkan peradangan ringan namun kronis, dan kemungkinan besar peradangan ini meningkatkan risiko terjadinya penyakit seperti MS.

Penurunan berat badan mengurangi peradangan dan kemungkinan besar juga risiko terkena penyakit tersebut.

Temuan dari Institut Karolinska di Stockholm akan dipresentasikan di European Congress on Obesity di Venesia, Mei nanti.

Baca juga: 8 Langkah Mengatasi Kelelahan akibat Multiple Sclerosis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com