Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Kekurangan Serat?

Kompas.com - 12/02/2024, 15:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Livestrong

KOMPAS.com - Beberapa orang seringkali melewatkan serat dalam pola makan mereka sehari-hari.

Padahal, tidak menyertakan serat ini bisa membuat tubuh kehilangan banyak manfaat kesehatan.

Baca juga: 6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

"Serat yang diperoleh dari makanan utuh, buah-buahan, dan sayuran juga mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan, sehingga meningkatkan kesehatan," kata Amy Shapiro, RD, CDN, pendiri Real Nutrition.

Mengutip Livestrong, ada dua jenis serat dalam makanan utuh yaitu serat larut dan tidak larut. Keduanya memiliki manfaat berbeda.

Serat larut menyerap air dan beruhan menjadi zar seperti gel selama proses pencernaan, yang memperlambat pencernaan dan membantu menjaga gula darah tetap stabil.

Sementara serat tidak larut memudahkan makanan melewati lambung dan usus.

Jadi apa yang terjadi pada tubuh jika kekurangan serat?

Baca juga: Apa Saja Manfaat Serat untuk Anak?

Pencernaan bermasalah

Jika Anda susah buang air besar, itu mungkin merupakan tanda bahwa Anda tidak mengonsumsi cukup serat.

Cleveland Clinic menyebutkan tidak mengonsumsi cukup makanan berserat tinggi dapat menyebabkan sembelit atau buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.

Dengan kata lain, semakin banyak serat yang Anda makan, maka BAB pun menjadi teratur.

Setidaknya konsumsi 14 gram serat untuk setiap 1000 kalori yang Anda makan per hari.

Kesehatan jantung

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans dapat menyebabkan kolesterol tinggi.

Namun Anda dapat membantu menurunkan kolesterol tinggi dengan fokus pada makanan tinggi serat, seperti sayuran, buah-buahan, serta mengganti lemak tidak sehat dengan lemak sehat contohnya alpukat, minyak zaitun extra virgin.

"Serat larut ini dapat membantu mengurangi kolesterol jahat. Gel menangkap kolesterol yang mengambang bebas dalam darah dan membuangnya melalui kotoran," terang Shapiro.

Studi pada bulan Mei 2012 di ‌European Journal of Clinical Nutrition‌, yang melibatkan lebih dari 300.000 pria dan wanita dari delapan negara Eropa, mengamati mereka yang mengonsumsi 17,5 hingga 27,5 gram serat setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

Baca juga: Makanan Tinggi Serat Bisa Turunkan Berat Badan, Benarkah?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com