KOMPAS.com - Tim ilmuwan Jepang dan Brasil menemukan ubur-ubur baru yang unik dengan ciri khas.
Medusa salib St. George (Santjordia pagesi ) adalah spesies ubur-ubur medusa baru yang ditemukan di kedalaman sekitar 812 meter di Samudera Pasifik.
Baca juga: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Spesies Baru untuk Berevolusi?
Ia hidup di struktur vulkanik laut dalam yang disebut Kaldera Sumisu. Kaldera panas dan aktif secara hidrotermal ini terletak di lepas pantai Kepulauan Ogasawara Jepang.
Mengutip Popular Science, Rabu (7/2/2024) Medusa salib St. George dianggap cukup besar untuk ukuran ubur-ubur, dengan lebar sekitar 10 cm dan panjang 7,6 cm.
Ubur-ubur juga punya sekitar 240 tentakel.
Namanya sendiri diambil dari bentuk salib pada tubuhnya yang jika dilihat dari atas menyerupai salib St. George pada bendera Inggris.
Medusa salib St. George merupakan jenis ubur-ubur yang disebut medusa, yaitu ubur-ubur yang berenang bebas berbentuk seperti payung dan tangkainya mengecil.
Meskipun banyak spesies baru ditemukan dan dideskripsikan setiap saat, penemuan Medusa salib St. George terbilang sangat langka.
Sangat sulit bagi tim untuk mengumpulkannya, sehingga studi hanya didasarkan pada satu spesimen.
Spesimen dalam penelitian ini ditangkap pada tahun 2002 oleh Remotely Operated Vehicle (ROV) Hyperdolphin.
Kaldera Sumisu hanya dapat diakses melalui ROV karena kedalamannya. Hal tersebut membuat para ilmuwan tidak melihat spesimen lain hingga tahun 2020.
Baca juga: Regenerasi Tak Terbatas, Ubur-ubur Bisa Tumbuhkan Lagi Tentakelnya
Penampakan itu membuat peneliti memperkirakan survei di masa depan akan menunjukkan lebih banyak anggota kelompok tersebut.
"Kami memilih untuk mempublikasikan deskipsi dan meminta perhatian pada spesies yang ada di lokasi tersebut. Sayangnya, penelitian tidak dapat dilakukan di tempat seperti itu tanpa adanya mitra," papar André Morandini, ahli biologi di Universitas São Paulo di Brasil, dalam sebuah pernyataan.
S. pagesi termasuk dalam subfamili baru bernama Santjordiinae. Ia memiliki struktur sensorik kecil yang disebut rhopalia di bagian bawah dan tepi payungnya, yang menjadikannya unik di antara ubur-ubur dalam ordo Semaeostomeae.
Karena keunikannya itu, peneliti berpendapat bahwa ubur-ubur berpotensi sebagai gudang racun yang tidak ditemukan pada ubur-ubur lain.