Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali, Astronom Temukan Bintang Tersembunyi Tipe Baru

Kompas.com - 31/01/2024, 18:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun, para ahli telah mampu menciptakan teleskop yang dapat menangkap sebagian besar langit, dan dengan demikian, para ahli dapat memetakan seluruh langit.

Pada awalnya, pengamatan langit membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan, namun banyak pengamatan modern yang dapat menemukan perubahan dalam hitungan minggu atau hari.

Kemampuan untuk mengamati perubahan di langit mengubah cara kerja para ahli astronomi, dan ini membuahkan hasil yang menarik.

Sebagai contoh, pengamatan langit inframerah mengungkap bintang-bintang tersembunyi yang belum pernah disadari sebelumnya.

Dalam serangkaian makalah yang diterbitkan dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, peneliti telah menganalisis data dari survei selama satu dekade yang disebut Visible and Independent Survey Telescope (VISTA).

Baca juga: Mengapa Bintang Biru Sangat Panas?

VISTA memungkinkan para astronom mengawasi ratusan juta bintang pada panjang gelombang inframerah.

Dalam penelitian ini, tim menyisir observasi untuk fokus pada sekitar 200 bintang yang menunjukkan perubahan kecerahan paling dramatis. Perubahan sementara ini penting karena dapat mengungkap dinamika halus bintang.

Adapun salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mencari bintang yang sangat muda.

Bintang-bintang berada pada saat awal transisi menuju bintang bertenaga fusi sejati. Dan di dalam bintang pilihan yang diamati, para ahli menemukan 32 protobintang yang sedang meletus. Semuanya mengalami peningkatan pesat setidaknya sebesar 40 kali lipat, dan beberapa meningkat hingga 300 kali lipat.

Ledakan tersebut berlangsung selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, dan tampaknya terjadi di dalam piringan materi yang mengelilingi bintang-bintang muda.

Baca juga: Mengapa Ada Bintang yang Berwarna Biru?

Berdasarkan dinamikanya, semburan ini dapat mempercepat pertumbuhan bintang-bintang muda, namun juga dapat mempersulit pembentukan planet. Para ahli menyebut protobintang yang bergejolak ini sebagai "bayi yang baru lahir".

Tim peneliti pun menemukan kejutan lain. Jauh di dalam pusat Galaksi Bimasakti, mereka menemukan 21 bintang raksasa merah dengan perubahan kecerahan yang dramatis. Bintang tersebut ternyata adalah raksasa merah jenis baru.

Pusat Bima Sakti kaya akan unsur-unsur berat, sehingga raksasa merah ini memiliki kandungan logam yang tinggi. Seiring bertambahnya usia, mereka dapat mengeluarkan awan debu yang dapat mengaburkan bintang untuk sementara waktu.

Jadi, bintang tersebut untuk sementara memudar dari pandangan dan kemudian kembali terang saat awan menyebar.

Penemuan ini dapat mengubah pemahaman para ahali tentang bagaimana unsur-unsur berat dilepaskan ke galaksi untuk digunakan oleh bintang-bintang baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com