Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Jelaskan Faktor-faktor yang Pengaruhi Tinggi Badan Seseorang

Kompas.com - 26/01/2024, 10:58 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa dari kita mungkin secara rutin mengonsumsi suplemen tertentu untuk menambah tinggi badan. Sejumlah makanan pun dipercaya mampu menambah tinggi badan secara alami.

Namun, sebenarnya, apa saja faktor yang memengaruhi tinggi badan seseorang?

Faktor-faktor yang memengaruhi tinggi badan

Para peneliti telah menemukan bahwa tinggi badan seseorang sebagian besar berkaitan dengan gen. Dengan kata lain, seseorang dengan orangtua bertubuh tinggi kemungkinan besar juga memiliki tubuh yang tinggi.

Namun, ada pertimbangan penting lainnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa kekurangan gizi atau penyakit parah selama masa kanak-kanak dapat menghalangi seseorang mencapai potensi genetik untuk tinggi badan.

Dalam studi tahun 2016 di jurnal eLife, peneliti menunjukkan bahwa pria tertinggi di dunia rata-rata berasal dari Belanda, dan wanita tertinggi di dunia rata-rata berasal dari Latvia.

Baca juga: Jangan Sepelekan, Nutrisi Bisa Bikin Tinggi Badan Anak Tumbuh Pesat

Sementara itu, Korea Selatan berada di peringkat 133 pada peringkat tahun 1985, namun pada tahun 2019, negara tersebut melonjak ke peringkat 60. Para ilmuwan berpendapat perubahan ini mungkin disebabkan oleh perbaikan pola makan di Korea Selatan dalam beberapa dekade terakhir.

Menurut Stephen Hsu, profesor matematika komputasi, sains, dan teknik di Michigan State University, di Korea Selatan dan Tiongkok, dipahami secara luas bahwa peningkatan tinggi badan selama satu atau dua generasi terakhir sebagian besar disebabkan oleh peningkatan nutrisi.

Hsu mengatakan, asupan protein, kalsium, dan asupan kalori totalnya meningkat pesat selama periode tersebut.

Penyakit serius juga dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan, terutama jika terjadi pada masa kanak-kanak. Kondisi ini termasuk penyakit celiac, anemia, dan penyakit tulang seperti rakhitis dan osteoporosis remaja.

Faktor genetik lebih berpengaruh

Meskipun pola makan yang tidak sehat dan penyakit serius di masa kanak-kanak dapat menyebabkan perawakan pendek, penelitian menunjukkan bahwa kode genetik jauh lebih berpengaruh.

Baca juga: Apakah Makanan Bisa Menambah Tinggi Badan?

Dalam sebuah studi tahun 2022 di jurnal Nature, para peneliti mengamati genom 5,4 juta orang; kelompok terbesar yang diperiksa hingga saat ini untuk menyelidiki genetika tinggi badan.

Tim menemukan, 12.111 titik dalam genom yang memiliki basis berbeda, atau "huruf" DNA, juga dikenal sebagai polimorfisme nukleotida tunggal (SNP), yang terkait dengan tinggi badan.

Di antara orang-orang dengan keturunan Eropa, SNP ini menyumbang 40% dari variasi tinggi badan, sedangkan pada orang-orang keturunan non-Eropa, SNP menyumbang 10% hingga 20%.

Para peneliti menemukan bahwa sebagian besar SNP ditemukan hanya pada 20% genom di wilayah yang terkait dengan gangguan pertumbuhan tulang.

Kemudian, dalam studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Genetics, Hsu dan rekannya menggunakan pembelajaran mesin dan algoritma komputer untuk menganalisis hampir setengah juta genom orang yang tinggal di Inggris.

Baca juga: 5 Makanan Sehat untuk Menambah Tinggi Badan Secara Alami

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com