Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2024, 20:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat musim hujan tiba, biasanya akan ada beberapa fenomena alam yang terjadi, salah satunya adalah petir.

Dengan suara yang menggelegar, petir bisa membuat beberapa orang menjadi takut dan berusaha menghindarinya.

Baca juga: Mengapa Petir Polanya Membentuk Zig-zag?

Tapi apa sebenarnya yang terjadi ketika petir menyambar seseorang dan apa jadinya jika orang tersebut selamat?

Tersambar petir

Mengutip Live Science, orang yang tersambar petir dapat meninggal seketika karena serangan jantung akibat tegangan listrik yang sangat besar dari petir yang menganggu ritme alami jantung.

Orang yang tersambar petir mungkin juga mengalami gendang telinga pecah karena gelombang tekanan yang masuk, sistem pernapasannya lumpuh, atau mengalami luka bakar sekunder karena rambut atau pakaiannya terbakar.

Sambaran petir dapat menembus tubuh hanya dalam sepersekian detik, bahkan tidak cukup waktu untuk meninggalkan bekas.

Baca juga: Apakah Jerapah Bisa Tersambar Petir karena Tubuhnya yang Tinggi?

Namun petir tidak selalu mengakibatkan seseorang meninggal. Sekitar 90 persen yang terkena sambaran selamat.

Orang yang bertahan hidup setelah tersambar petir biasanya mengalami kerusakan saraf, gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dan gejala neurologis, seperti gangguan dan kesulitan berkonsentrasi.

Menurut Mary Ann Cooper, seorang spesialis keselamatan petir di National Lightning Safety Council tidak jelas bagaimana cedera otak ini terjadi, mengingat rendahnya jumlah sambaran petir dan relatid kurangnya dana untuk penelitian.

Namun para ahli berpendapat bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh kombinasi gangguan jaringan akibat listrik dan trauma benda tumpul akibat perubahan tekanan barometrik secara tiba-tiba.

Kondisi ini bisa menjadi parah dan bahkan melemahkan. Beberapa orang yang selamat melaporkan kehilangan ingatan, nyeri saraf kronis, depresi.

"Saat Anda tersambar petir, Anda bukan orang yang sama lagi," kata Ryan Blumenthal dari Universitas Pretoria di Afrika Selatan.

Baca juga: Bagaimana Manusia Bisa Tersambar Petir?

Bekas tersambar petir

Beberapa orang yang selamat juga melaporkan ada 'gambar Lichtenberg' yang berbentuk menyerupai pakis di kulit mereka.

Tanda itu diperkirakan muncul karena pembuluh darah yang rusak sehingga mengeluarkan cairan ke jaringan di sekitarnya.

Laporan kasus tahun 2020 di The New England Journal of Medicine menyebutkan seorang pria berusia 54 yang tersambar petir mengalami pingsan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com