Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2023, 12:33 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di negara-negara subtropis atau wilayah pegunungan yang jauh menjulang dari permukaan laut, salju turun ketika suhu atmosfer cukup dingin untuk membekukan tetesan uap air.

Ketika suatu tempat bersalju, warna putih akan dominan terlihat memenuhi area tersebut. Hal ini terjadi karena salju yang turun berwarna putih.

Baca juga: Mengapa Salju Berbentuk Segi Enam?

Mengapa salju berwarna putih sedangkan tetesan air pada dasarnya tidak berwarna atau bening?

Interaksi cahaya dan permukaan butiran salju

Dilansir dari laman LiveScience, Sabtu (16/1/2021), perbedaan warna pada salju yang putih dan air yang bening terjadi karena cahaya berinteraksi dengan permukaan yang berbeda.

Kenneth Libbrecht, profesor fisika dari California Institute of Technology menjelaskan bahwa kejadian salju berwarna putih ini sama halnya ketika kita melihat butir-butir pecahan kaca yang semula bening berubah menjadi berwarna putih.

Pada dasarnya, ketika cahaya mengenai suatu benda dengan permukaan yang halus dan rata, cahaya akan melewati benda tersebut sehingga benda terlihat bening. Hal yang sama terjadi pada tetesan air.

Cahaya mudah melewati permukaan air bersih dan air terlihat bening.

Berbeda halnya pada butiran salju dan pecahan kaca. Butiran salju ataupun pecahan kaca merupakan material padatan yang disebut kristal.

Ketika kristal ini berukuran kecil dan ada dalam jumlah banyak, maka cahaya yang mengenai butir-butir kristal tersebut akan terhamburkan ke berbagai arah dan dipantulkan kembali.

Dikutip dari jurnal IOP Science Physics Education pada tahun 2013, pantulan-pantulan cahaya dari salju tidak bergantung pada panjang gelombang tertentu.

Baca juga: Apakah Salju Aman untuk Dimakan?

Ini berarti menunjukkan gelombang cahaya ini semuanya dihamburkan dan dipantulkan kembali. Semua warna yang ada dalam cahaya akan terlihat sebagai warna putih ketika terpantulkan bersama-sama. Maka itu, mata manusia melihat salju berwarna putih.

Berkilau saat terkena cahaya matahari

Studi yang sama dalam jurnal tersebut juga menjelaskan bahwa orang dapat saja melihat permukaan salju seperti berkelip-kelip ketika terkena cahaya.

Kilau yang ada dipermukaan salju bahkan bisa terlihat memiliki warna tertentu selain putih, seperti merah, ungu, atau hijau.

Hal ini terjadi karena adanya butir kristal salju yang terpisah atau tidak bercampur dengan butiran kristal di sekitarnya.

Enam sisi pada individu kristal salju ini membuat kristal dapat memantulkan cahaya dengan panjang gelombang yang menghasilkan warna tertentu pada sudut-sudut pantulan yang berbeda.

Maka itu, permukaan salju bisa terlihat berkilau ketika terkena sinar matahari.

Baca juga: Pertama Kali, Mikroplastik Ditemukan di Salju Antartika yang Baru Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com