KOMPAS.com - Banyak orang sering melamun, bengong, atau termenung terutama ketika berada di tempat yang sepi atau tenang.
Bahkan, kebiasaan ini dijadikan ajang perlombaan.
Baca juga: Temuan Awal, Melamun Itu Bagus dan Tanda Anda Cerdas
Dilansir dari Kompas.com, Senin (18/12/2023), Kota Tasikmalaya menggelar lomba melamun yang menarik perhatian.
Acara ini diadakan di depan Gedung Creative Center (GCC).
Tak hanya di sana, pada bulan Maret 2023, Jinju Academy lembaga kursus Bahasa Korea di Solo, Jawa Tengah juga mengadakan lomba melamun dengan durasi 60 menit.
Lantas, apa yang terjadi pada otak saat melamun?
Dilansir dari World Economic Forum, Senin (18/12/2023), studi menunjukkan bahwa saat melamun, sebagian otak tidur sementara sebagian lagi tetap terjaga.
Para peneliti meminta sukarelawan melakukan tugas membosankan untuk memahami hubungan antara aktivitas otak dan hilangnya perhatian.
Saat perhatian teralih, kinerja otak menurun.
Peneliti juga ingin tahu apa yang ada dalam pikiran mereka saat itu.
Dengan menyela peserta secara acak, peneliti mengecek apakah pikiran mereka fokus, mengembara, atau kosong.
Peneliti mencatat aktivitas otak menggunakan elektroensefalogram untuk mendeteksi tanda-tanda tidur saat terjaga selama tugas.
Baca juga: Sering Melamun dan Bicara Sendiri, Tanda Depresi?
Para peneliti fokus pada 'slow waves,' yang merupakan ciri tidur dengan keheningan singkat dari kelompok neuron.
Hasilnya mereka menduga bahwa penyimpangan aktivitas neuron ini dapat menjelaskan hilangnya perhatian.
'Slow waves' dapat memprediksi pikiran mengembara dan pikiran kosong serta mengubah perilaku partisipan.