Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Dampak Kembang Api Malam Tahun Baru pada Burung?

Kompas.com - 23/12/2023, 15:34 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Sci-News

KOMPAS.com - Satu hal yang tidak terpisahkan dari perayaan malam tahun baru adalah kembang api.

Namun hanya sedikit yang mengetahui dampaknya terhadap satwa liar, salah satunya adalah burung.

Baca juga: Tips Menjaga Anjing dari Stres karena Suara Kembang Api

Dalam penelitian baru, peneliti berusaha mengungkapnya.

Dampak terhadap burung

Seperti dikutip dari Sci-News, Senin (18/12/2023) ilmuwan di Universitas Amsterdam menggunakan radar cuaca dan penghitungan jumlah burung secara sistematis untuk mengukur perbedaan respons penerbangan antar habitat dan komunitas burung serta menentukan ketergantungan jarak dalam hubungan tersebut.

Dari situ, peneliti mengetahui bahwa banyak burung bereaksi terhadap penyalaan kembang api di seluruh Belanda.

Menurut peneliti, rata-rata ada sekitar 1000 kali lebih banyak burung yang terbang pada malam tahun baru.

"Burung terbang sebagai respon akibat kebisingan dan cahaya yang tiba-tiba. Di negara seperti Belanda, yang memiliki banyak burung musim dingin, ada jutaan burung yang terkena dampak penyalaan kembang api itu," kata Dr. Bart Hoekstra, seorang ahli ekologi di Universitas Amsterdam.

Analisis dalam studi menemukan bahwa di wilayah di mana studi dilakukan yaitu Den Helder dan Herwijnen, hampir 400.000 burung langsung terbang saat kembang api di mulai.

Selain itu, burung-burung yang berukuran lebih besar terbang pada ketinggian yang luar biasa.

Baca juga: Malam Tahun Baru, Jangan Sampai Kembang Api Bikin Anjing Anda Stres

"Burung yang lebih besar seperti angsa, bebek, dan burung camar, terbang hingga ketinggian ratusan meter akibat pelepasan kembang api dalam skala besar dan tetap berada di udara hingga satu jam," kata Hoekstra.

“Ada risiko mereka akan terjebak dalam cuaca musim dingin yang buruk, atau mereka tidak tahu ke mana mereka akan terbang karena panik dan kecelakaan dapat terjadi,” paparnya lagi.

Karena 62 persen dari seluruh burung di Belanda hidup dalam radius 2,5 km dari wilayah pemukiman, dampak kembang api pun sangat besar bagi semua burung di seluruh negeri.

Langkah-langkah diperlukan supaya kegiatan manusia ini tidak menganggu satwa liar. Misalnya pemberlakukan zona bebas kembang api di area tempat tinggal burung-burung besar.

"Selain itu, kembang api sebaiknya dinyalakan di lokasi sejauh mungkin dari jangkauan burung," ungkap Hoekstra.

Atau bisa juga membuat alternatif perayaan malam tahun baru tanpa kembang api. Contohnya saja beralih ke pertunjukan cahaya tanpa suara seperti penggunaan drone atau kembang api dekoratif tanpa ledakan yang terlalu keras.

Studi dipublikasikan di jurnal Frontier on Ecology and the Environment.

Baca juga: Mengapa Anjing Takut Suara Kembang Api?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com