Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ada Hewan yang Setengah Jantan dan Setengah Betina?

Kompas.com - 14/12/2023, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Jenis kelamin ditunjukkan secara visual, perilaku, dan feromonal. Hal ini terlihat jelas pada hampir setiap hewan.

Namun, sering kali terjadi kecelakaan genetik yang menyebabkan perbedaan antara jenis kelamin yang jelas menjadi kabur.

Salah satu kelainan yang paling mencolok yang ditemukan pada hewan adalah gynandromorph. Istilah ini mengacu secara luas pada organisme yang memiliki jaringan jantan dan betina.

Apa itu gynandromorph?

Istilah “gynandromorph” berasal dari kata Yunani untuk perempuan dan laki-laki (gyne dan andro) serta bentuk (morph).

Burung kardinal utara (Cardinalis cardinalis) adalah salah satu yang termasuk hewan setengah jantan dan setengah betina. Separuh tubuhnya menampilkan bulu merah cemerlang yang merupakan ciri khas pejantan dan separuh lainnya menampilkan bulu halus khas betina.

Baca juga: Bagaimana Pola Bintik dan Belang pada Hewan Bisa Tercipta?

Gynandromorphism juga telah diamati pada kutilang zebra (Taeniopygia guttata), burung passeriform yang berkerabat jauh dengan kardinal.

Perbedaan warna antara kutilang zebra betina dan jantan lebih halus dibandingkan kutilang kardinal.

Namun, spesimen gynandromorphic mudah dibedakan. Dalam sebuah studi tentang kutilang zebra gynandromorphic, disebutkan bahwa, tidak seperti mamalia, jenis kelamin pada burung ditunjukkan dalam “cara otonom sel.”

Artinya, hormon belum tentu menjadi pendorong utama fisiologi dan perilaku spesifik jenis kelamin. Sel-sel itu sendiri bisa jantan atau betina.

Meskipun tes genetik diperlukan untuk memastikan bahwa burung-burung ini benar-benar gynandromorph, kemungkinan besar hal itu dapat dipastikan. Pasalnya, tidak ada fenomena genetik lain yang diketahui yang dapat menjelaskan pemisahan warna pada hewan.

Baca juga: Kelompok Hewan Apa yang Memiliki Spesies Terbanyak?

Mengapa gynandromorph bisa terjadi?

Jenis kelamin biologis ditentukan oleh kombinasi kromosom seks. Misalnya, pada manusia dan beberapa spesies lain, laki-laki memiliki kromosom X dan Y, sedangkan perempuan memiliki dua kromosom X, meskipun kombinasi ini tidak sebatas itu.

Para ilmuwan percaya mekanisme di balik gynandromorphism bilateral terjadi pada tahap awal perkembangan.

Ketika organisme mulai tumbuh, sel XY jantan akan mengalami mitosis dan menggandakan kromosomnya, menjadi XXYY, sebelum membelah menjadi dua sel XY.

Namun, pada gynandromorph, proses ini tidak berjalan sesuai rencana. Alih-alih membelah menjadi dua sel XY, sel tersebut secara tidak sengaja membelah menjadi sel X dan sel XYY.

Jika proses ini terjadi pada tahap awal perkembangan, hal ini dapat mengakibatkan sebagian besar sel menjadi X dan XYY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com