Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Buktikan Bakteri di Usus Pengaruhi Kesehatan Mental

Kompas.com - 08/12/2023, 08:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesehatan mental seseorang ternyata memiliki hubungan signifikan dengan bakteri yang hidup di perut kita.

Peneliti dari fakultas kedokteran Universitas Virginia (UVA) telah menemukan bagaimana Lactobacillus, bakteri yang juga bisa ditemukan dalam makanan fermentasi dan yogurt dapat membantu tubuh mengelola stres dan mencegah depresi serta kecemasan.

Baca juga: Apakah Usus yang Sehat Bisa Memengaruhi Kesehatan Kulit?

Temuan yang dipublikasikan di jurnal Brain, Behaviour, and Immunity ini pun memberi wawasan akan terapi baru untuk mengatasi kecemasan, depresi, dan kondisi mental lainnya.

Mikroorganisme di usus

Mengutip Medicalxpress, Rabu (29/11/2023) usus secara alami adalah rumah bagi bakteri, jamur, dan virus yang tidak terhitung jumlahnya.

Ada lebih banyak mikroorganisme yang hidup di dalamnya daripada jumlah sel di tubuh manusia.

Hal itu mungkin terdengar menjijikan bahkan mengkhawatirkan, namun para ilmuwan mengatakan organsime kecil itu dan interaksinya sangat penting bagi sistem kekebalan tubuh, kesehatan mental, dan aspek kesejahteraan lainnya.

Gangguna mikrobiota (organisme yang hidup di usus secara kolektif) baik karena penyakit, pola makan yang buruk atau sebab lainnya, diketahui berkontribusi terhadap banyak penyakit dan bahkan membantu penyebaran kanker.

Jadi mencoba memahami fungsi bakteri atau jamur tertentu bisa menjadi salah satu solusi memerangi penyakit.

Peneliti dari UVA, Alban Gaultier dan timnya kemudian mengambil pendekatan inovatif untuk fokus mempelajari Lactobacillus.

Penelitian sebelumnya di laboratorium menunjukkan bahwa bakteri tersebut dapat membantu mengatasi depresi pada tikus percobaan. Namun peneliti perlu memahami caranya.

Baca juga: Mengapa Kesehatan Usus Penting untuk Mencegah Kanker Usus Besar?

“Kami menyadari dari penelitian kami sebelumnya bahwa Lactobacillus bermanfaat dalam memperbaiki gangguan mood dan stres psikologis, namun alasan yang mendasarinya masih belum jelas," ungkap Gaultier.

Peran Lactobacillus mengatasi depresi dan kecemasan

Namun akhirnya dalam studi terbaru, peneliti kemudian mampu menjelaskan dengan tepat bagaimana Lactobacilli memengaruhi perilaku serta bagaimana kekurangan bakteri itu dapat memperburuk depresi dan kecemasan.

Gaultier pun menyebut temuan ini penting karena menunjukkan dengan tepat peran Lactobacillus dari semua mikroorganisme lain yang secara alami hidup di dalam tubuh kita.

"Penemuan kami menjelaskan bagaimana Lactobacillus yang hidup di usus memengaruhi gangguan mood, dengan menyesuaikan sistem kekebalan tubuh," ungkap Gaultier.

Berbekal informasi ini, peneliti siap mengembangkan cara baru untuk mencegah dan mengobati depresi serta kondisi mental lainnya.

Misalnya, pasien yang berjuang atau berisiko mengalami depresi suatu hari akan mengonsumsi suplemen probiotik yang diformulasikan khsusu untuk mengoptimalkan tingkat Lactobacillus yang bermanfaat.

Baca juga: Bakteri dalam Usus Bisa Melindungi dari Penyakit Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com