Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Desain Septic Tank Tidak Mudah Meledak?

Kompas.com - 02/12/2023, 09:34 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Desain septic tank yang tidak memadai dapat menimbulkan potensi bahaya, terutama risiko meledak.

Keberadaan gas metana dan hidrogen sulfida yang dihasilkan dalam proses penguraian limbah organik di dalam septic tank dapat menciptakan kondisi yang rentan terhadap ledakan.

Baca juga: Septic Tank Meledak Tewaskan Seorang Pekerja, Ini Kata Ahli LIPI

Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip desain yang aman sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) guna mencegah potensi meledak yang dapat membahayakan lingkungan dan masyarakat sekitar. 

Lantas, seperti apa desain septic tank yang aman?

Desain septic tank sesuai SNI

Dilansir dari Badan Standardisasi Nasional, Rabu (22/11/2023), pemberlakuan peraturan oleh pemerintah terkait pembuatan septic tank sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) sejalan dengan ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014.

Sesuai dengan SNI 2398:2017 septic tank harus memenuhi beberapa kriteria termasuk kedap air dilengkapi dengan lubang kontrol, ventilasi, pipa keluar masuk, dan menjalani proses pengurasan secara teratur.

Lebih lanjut, SNI 2398:2017 juga menetapkan bahwa septic tank harus dilengkapi dengan penampungan dan sistem pengolahan air limbah yang memiliki kecepatan aliran lambat.

Dalam hal penempatan standar mengamanatkan agar sumur resapan berjarak minimal 10 meter dari sumur air bersih, 1,5 meter dari bangunan, dan 5 meter dari sumur resapan air hujan.

Terkait dengan dimensi septic tank, SNI 2398:2017 memberikan pedoman yang jelas.

Meliputi bentuk segi empat dengan perbandingan panjang x lebar antara 2:1 sampai 3:1, lebar minimal 0,75 meter, panjang minimal 1,5 meter, tinggi minimal 1,5 meter, serta ambang batas setinggi 0,3 meter.

Baca juga: Dengan Biofilter, Limbah Septic Tank Jadi Jernih

Volume septic tank harus disesuaikan dengan jumlah penghuni rumah untuk memastikan efektivitas pengelolaan limbah yang sesuai.

Mengapa septic tank mudah meledak?

Beberapa septic tank dapat mengalami pembengkakan akibat tekanan gas metana di dalamnya.

Saat retakan pada septic tank semakin melebar gas metana dapat dengan mudah keluar ke udara sehingga meningkatkan risiko potensial terjadinya kebakaran.

Selain itu, risiko ledakan dapat terjadi jika gas telah terkumpul dan lubang pembuangan atau lubang inspeksi dibuka terutama ketika ada sumber panas seperti api, percikan api, peralatan listrik, atau rokok, dikutip Pumper.com, Rabu (22/11/2023).

Jim Anderson, Ph.D., seorang profesor emeritus di Departemen Tanah, Air, dan Iklim Universitas Minnesota, mengemukakan bahwa aktivitas merokok yang dilakukan di dekat septic tank dapat membawa risiko ledakan.

Salah satu isu keselamatan yang perlu diperhatikan adalah menjauhkan kegiatan merokok saat melakukan perawatan pada suatu sistem septic tank.

"Dalam situasi ini, sangat penting untuk tidak merokok dekat dengan tangki atau bagian lain dari sistem," tegasnya.

Anderson menekankan bahwa merokok saat melakukan servis dapat menciptakan risiko yang serius karena sistem tersebut memberikan jalur yang mudah bagi patogen untuk keluar dari saluran septic tank.

Baca juga: Perangi Masalah Plastik, BSN Bikin SNI Kresek Mudah Terurai

Dengan demikian, menghindari kebiasaan merokok selama proses servis menjadi langkah yang krusial untuk memitigasi potensi bahaya dan menjaga keselamatan selama interaksi dengan sistem septic tank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com