KOMPAS.com - Bertambahnya usia membawa banyak perubahan pada tubuh. Dan sembelit bisa jadi salah satunya masalah yang akan dihadapi seiring bertambah usia.
Melansir Mayo Clinic, sembelit adalalah masalah kesulitan buang air besar di mana seseorang bisa buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.
Baca juga: 5 Buah Terbaik untuk Mengatasi Sembelit
Seseorang yang mengalami sembelit akan mengalami gejala meliputi BAB keras, mengejan atau nyeri saat BAB, perasaan tidak semua BAB keluar, atau perasaan rektum tersumbat.
Namun mengapa sembelit sering terjadi bertambah usia? Setidaknya ada beberapa alasan di balik pertanyaan tersebut.
Mengutip Livestrong, Reezwana Chowdhury, MD, ahli gastroenterologi dan asisten profesor kedokteran di Universitas Johns Hopkins, menjelaskan apa yang kita makan akan memengaruhi apakah BAB lancar atau tidak.
Sayangnya, banyak dari kita kekurangan konsumsi serat.
Padahal serat punya manfaat untuk pencernaan dan fungsi usus yang lebih baik sehingga tidak cukup serat akan lebih mungkin mengalami sembelit.
Terlebih lagi, beberapa orang lanjut usia mengalami hilangnya rasa dan penciuman seiring usia.
Perubahan ini tidak hanya menurunkan nafsu makan tetapi juga pilihan makanan menjadi kurang bergizi.
Asupan air juga sangat penting untuk kesehatan usus dan buang air besar. Itu karena air melunakkan feses sehingga membuat BAB menjadi lebih lancar.
Sementara kekurangan cairan ini merupakan masalah bagi banyak orang lanjut usia.
Baca juga: Bagaimana Mencegah Sembelit yang Efektif?
Pada beberapa orang lanjut usia, dehidrasi ini mungkin disebabkan oleh pembatasan cairan yang diperlukan secara medis untuk menangani berbagai kondisi kesehatan.
Seiring bertambahnya usia, kita kehilangan massa otot, dan ini dapat memengaruhi motilitas usus dan menyebabkan sembelit pada orang lanjut usia.
Dinding usus dilapisi otot yang akan bekontraksi untuk memindahkan makanan melalui sistem pencernaan. Jika otot-otot ini tidak bekerja denggan baik, Anda mungkin merasa tertekan.
Seiring bertambahnya usia, aktivitas otot di saluran usus cenderung menurun, sehingga memperpanjang waktu yang dibutukan feses untuk melewati usus.