Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Astronaut Tidak Bisa Mendarat di Saturnus?

Kompas.com - 01/11/2023, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Saturnus merupakan planet keenam dari Matahari dan dinobatkan sebagai planet terbesar kedua di tata surya, setelah Jupiter.

Menurut NASA, sudah ada beberapa misi luar angkasa yang mengunjungi Saturnus, salah satunya adalah Cassini, yang mengorbit Saturnus sebanyak 294 kali dari tahun 2004 hingga 2017.

Namun, mengapa tidak ada astronaut yang pernah mendarat di Saturnus?

Alasan astronaut tidak bisa mendarat di Saturnus

Alasan pertama untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah karena Saturnus merupakan jenis planet yang dikenal sebagai raksasa gas.

Baca juga: Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Saturnus, sama seperti Planet Jupiter, hampir seluruhnya terdiri dari hidrogen dan helium, serta sisa-sisa es yang mengandung air, amonia, dan metana.

Lebih dalam lagi, hidrogen di Saturnus menjadi cair di bawah tekanan, dan di bawahnya, helium yang lebih berat mengalami proses yang sama.

Di bawahnya lagi, dengan tekanan yang lebih besar, hidrogen dapat diubah menjadi hidrogen metalik.

Dengan demikian, Saturnus memiliki inti berbatu yang diperkirakan berukuran sekitar 10 kali massa Bumi, dengan bagian dalam padat yang terbuat dari logam seperti besi dan nikel.

Jadi, secara teoritis, jika masuk cukup dalam, mungkin ada sesuatu yang bisa dijadikan pijakan di planet gas ini, meski mungkin juga intinya berbentuk cair.

Baca juga: Seperti Apa Perubahan Musim di Planet Saturnus?

Kemudian, alasan nomor dua adalah tekanan dan suhu yang sangat besar di dalam Saturnus, yang akan menghalangi astronaut mencapai gloop.

Tekanan atmosfer di Bumi sedikit di atas 1 bar, sedangkan di Saturnus mencapai lebih dari 1 juta bar.

Jika astronot berhasil selamat dari kehancuran, mereka akan terbakar dalam suhu yang mencapai ribuan derajat Celcius.

Singkatnya, astronaut tidak bisa mendarat di planet gas, dan untuk mencapai inti planet ini, objek apa pun akan dihancurkan sebelum diubah menjadi uap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com