Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2023, 18:34 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anjing disebut sebagai sahabat manusia. Meski begitu mereka punya perilaku yang mungkin membuat manusia merasa jijik: anjing suka makan kotorannya sendiri.

Makan kotoran adalah perilaku alami pada anjing.

Baca juga: Sains Jelaskan Penyebab Cokelat Berbahaya untuk Anjing

Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Journal of Veterinary Medicine and Science mensurvei sekitar 1.400 pemilik anjing di Amerika Serikat.

Studi ini menemukan bahwa 23 persen anjing pernah makan kotoran setidaknya sekali dan 16 persen anjing disebut sering makan kotorannya, setidaknya enam kali selama studi berlangsung.

Memakan kotoran

Mengutip Live Science, Rabu (11/10/2023) anjing memakan kotorannya sendiri dianggap sebagai perilaku alami dan bukan bentuk mencari perhatian atau akibat dari kekurangan nutrisi.

Kondisi yang disebut coprophagia ini menurut dokter hewan berasal dari hubungan evolusioner anjing dengan serigala.

Induk serigala diketahui memakan kotoran anaknya untuk membuat mereka terhindar terkena parasit usus.

"Serigala akan memakan kotoran anak-anaknya selama tiga tahun pertama kehidupannya," kata dokter hewan Dr. Nicholas Dodman dari Tufts University Cummings School of Veterinary Medicine.

Baca juga: 8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

Pada kotoran segar, telur berbagai parasit belum menular. Jika pada kotoran lama, parasit dapat tumbuh dan menginfeksi anakan jika tertelan.

“Anak serigala lebih mungkin untuk bertahan hidup jika sehat dibandingkan jika terjangkit cacingan,” katanya.

Jenis kelamin anjing juga dikaitkan dengan kecenderungan memakan kotoran.

Sebuah studi tahun 2019 yang dilakukan Dodman beserta rekan dan dipublikasikan di Journal of Veterinary Behaviour mengamati perilaku lebih dari 4000 anjing.

Mereka menemukan 11 persen anjing jantan memakan kotoran sementara sebanyak 16 persen anjing betina memakan kotoran.

Menariknya, coprographia dua kali lebih umum terjadi pada anjing yang dikebiri dibandingkan pada anjing yang tidak dikebiri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com