Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Antibiotik yang Makin Tak Manjur dan Diprediksi "Bunuh" 10 Juta Jiwa

Kompas.com - 05/10/2023, 18:33 WIB
The Conversation,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Oleh: Yori Yuliandra

DALAM proyeksi yang cukup mengejutkan, para ahli telah memperkirakan sebuah kenyataan suram pada 2050: jumlah kematian tahunan akibat resistensi antibiotik akan mencapai 10 juta jiwa.

Resistensi antibiotik adalah saat antibiotik tidak lagi mampu membunuh bakteri di tubuh sehingga bakteri terus berkembang biak dan sakit pasien makin parah, serta berakhir meninggal.

Baca juga: Waspadai Penyebaran Resistensi Antibiotik

Angka kematian itu melampaui proyeksi kematian akibat kanker–dikenal sebagai penyakit ganas, mematikan, dan membutuhkan terapi yang rumit.

Antibiotik ditemukan pada 1928 dan mulai masif digunakan di dunia medis pada 1950-an.

Antibiotik telah menyelamatkan jutaan nyawa dari berbagai penyakit infeksi yang sering berakibat fatal akibat ketiadaan terapi yang efektif. Bahkan, Sir Alexander Fleming, penemu antibiotik pertama “penisilin” diberi hadiah nobel atas penemuannya.

Sayangnya, prediksi Fleming tentang resistensi antibiotik pada akhirnya menjadi kenyataan. Tidak menunggu lama, beberapa obat antibiotik yang berhasil ditemukan dan dikembangkan dalam periode 1950-1960 mengalami resistensi akibat penggunaan berlebihan.

Dampaknya, penyakit infeksi yang sebelumnya dapat disembuhkan dengan obat-obat ini menjadi lebih sulit untuk diatasi. Setidaknya ada enam hitam-putih seputar terkait resistensi antibiotik yang perlu kita pahami.

1. Resistensi antibiotik berdampak kepada semua orang

Resistensi antibiotik bukan hanya ancaman bagi mereka yang salah menggunakan antibiotik dan bagi mereka yang sedang menderita penyakit infeksi.

Siapapun bisa terkena dampaknya, termasuk mereka yang sebelumnya tidak pernah menderita penyakit infeksi seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, dan lainnya.

Selain karena penyakit infeksi bisa terjadi pada siapa saja, antibiotik juga merupakan kebutuhan esensial dalam beberapa jenis penanganan dan pengobatan di rumah sakit.

Baca juga: Resistensi Antimikroba Sebabkan 1,27 Juta Kematian Setiap Tahunnya, Ini Kata Wamenkes

Antibiotik tidak hanya digunakan dalam mengobati infeksi, tapi juga diperlukan dalam kasus lain. Misalnya pada penanganan pasca operasi, kemoterapi atau pengobatan kanker, dan transplantasi organ.

Dengan kata lain, obat antibiotik yang efektif adalah kebutuhan kita semua dalam berbagai skenario pengobatan.

2. Resistensi antibiotik adalah fenomena alami

Secara alami, bakteri memang memiliki kemampuan untuk terhindar dari efek obat antibiotik sebagai strategi alamiah untuk kelangsungan hidup mereka.

Makhluk dengan sel tunggal ini memiliki berbagai macam mekanisme untuk mengalahkan obat antibiotik, atau untuk menghindar dari dampak mematikan obat tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com