Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2023, 19:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Virus Nipah (NiV) pertama kali ditemukan pada tahun 1999 setelah virus tersebut menyebabkan wabah penyakit pada babi dan manusia di Malaysia serta Singapura.

Wabah ini mengakibatkan hampir 300 kasus pada manusia dan lebih dari 100 kematian, serta menimbulkan dampak ekonomi yang besar.

Virus Nipah adalah anggota keluarga Paramyxoviridae, genus Henipavirus. Ini adalah virus zoonosis, artinya virus ini awalnya menyebar antara hewan dan manusia.

Hewan yang menjadi inang virus Nipah adalah kelelawar buah (genus Pteropus), yang juga dikenal dengan nama flying fox. Begitu virus ini menyebar ke manusia, penyebaran virus Nipah dari orang ke orang pun dapat terjadi.

Baca juga: Bagaimana Penularan Virus Nipah di Antara Manusia?

Gejala virus Nipah yang parah

Infeksi virus Nipah dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat, termasuk pembengkakan otak (ensefalitis) hingga berpotensi kematian.

Gejala infeksi virus Nipah biasanya muncul dalam waktu 4-14 hari setelah terpapar virus. Penyakit ini awalnya muncul sebagai demam dan sakit kepala selama 3-14 hari, dan sering kali disertai dengan gejala penyakit pernapasan, seperti batuk, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.

Fase pembengkakan otak (ensefalitis) mungkin terjadi dengan gejala yang meliputi kantuk, disorientasi, dan kebingungan mental, yang dapat dengan cepat berkembang menjadi koma dalam waktu 24-48 jam.

Berikut adalah beberapa gejala awal virus Nipah yang penting diketahui:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Sulit bernapas
  • Muntah

Baca juga: Dari Mana Asal Virus Nipah?

Gejala yang parah mungkin terjadi adalah:

  • Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan
  • Kejang
  • Koma
  • Pembengkakan otak (ensefalitis)

Kematian dapat terjadi pada 40-75% kasus. Selain itu, efek samping jangka panjang telah ditemukan pada penyintas infeksi virus Nipah, termasuk kejang terus-menerus dan perubahan kepribadian.

Infeksi yang menimbulkan gejala dan terkadang kematian jauh setelah terpapar (dikenal sebagai infeksi tidak aktif atau laten) juga telah dilaporkan berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah terpapar virus.

Cara mencegah virus Nipah

Karena virus Nipah dapat ditularkan dari orang ke orang, praktik pengendalian infeksi standar yang tepat penting dalam mencegah infeksinya.

Baca juga: Apakah Virus Nipah yang Muncul di India Berbahaya?

Berikut adalah beberapa langkah untuk mencegah penularan virus Nipah:

  • Biasakan mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air
  • Hindari kontak dengan kelelawar atau babi yang sakit
  • Hindari area yang terdapat kelelawar
  • Hindari makan atau minum produk yang dapat terkontaminasi oleh kelelawar, seperti buah mentah atau buah yang terdapat di tanah
  • Hindari kontak dengan darah atau cairan tubuh orang yang diketahui terinfeksi Nipah

Selain langkah-langkah yang dapat diambil individu untuk menurunkan risiko infeksi, penting bagi para ilmuwan, peneliti, dan komunitas yang berisiko untuk terus mempelajari virus Nipah guna mencegah wabah di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com