Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM: Virus Nipah Potensi Pandemi Baru, Bagaimana Mencegahnya?

Kompas.com - 02/02/2021, 16:26 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com- Semua virus bisa berpotensi menjadi ancaman pandemi baru. Termasuk kemunculan virus Nipah, di tengah pandemi virus corona yang saat ini masih berlangsung.

Pakar mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D., Sp.MK, mengatakan bahwa semua virus dari hewan dapat menular ke manusia.

"Lalu (virus) menular antar manusia dan dapat berpotensi menjadi pandemi baru, termasuk dalam hal ini virus Nipah," kata Prof Tri dalam siaran persnya, Senin (1/2/2021).

Kendati demikian, kata Prof Tri, ada begitu banyak faktor yang dapat menyebabkan suatu virus menjadi wabah.

Baca juga: Virus Nipah Wabah Masa Lalu, Ini Fakta Lain Kerabat Virus Corona

 

Di antaranya dari tingkat virulensi virus, cara penularan, angka mortalitas atau kematian dan mortalitas penyakit yang ditimbulkan.

Selain itu, ada faktor respons imun atau kekebalan manusia, perilaku manusia, kesiapan surveilans kesehatan hingga kesiapan sistem kesehatan untuk merawat pasien.

"Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu menjaga kebersihan dan cara hidup sehat," kata Prof Tri.

Seperti diketahui, bahwa virus Nipah pertama kali muncul di Malaysia pada tahun 1998-1999 dan sempat menular hingga Singapura.

Pada tahun 2001-2004, dilaporkan bahwa virus Nipah juga muncul di Bangladesh. Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat kematian akibat infeksi virus ini mencapai antara 40-75 persen.

Baca juga: Mengenal Virus Nipah, Ancaman Pandemi Berikutnya di Asia

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com