KOMPAS.com - Air cucian beras telah lama dianggap dapat membuat rambut lebih kuat dan indah. Penggunaan paling awal yang diketahui adalah lebih dari 1.000 tahun yang lalu di Jepang.
Saat ini, air beras juga semakin populer sebagai bahan perawatan kulit. Air cucian beras disebut dapat menenangkan serta mengencangkan kulit, dan bahkan memperbaiki berbagai kondisi kulit.
Air cucian beras mengandung zat yang dikenal dapat membantu melindungi dan memperbaiki kulit.
Meskipun ada manfaat nyata, ada banyak klaim terkait manfaat air cucian beras yang belum sepenuhnya dibuktikan oleh ilmu pengetahuan.
Baca juga: Haruskah Beras Dicuci Sebelum Dimasak?
Air cucian beras diketahui dapat membantu mengatasi iritasi kulit yang disebabkan oleh sodium laurel sulfate (SLS), bahan yang banyak ditemukan dalam produk perawatan tubuh.
Bukti anekdot menunjukkan bahwa menggunakan air beras dua kali sehari dapat membantu kulit yang kering dan rusak akibat SLS.
Rambut yang sudah diwarnai dan rusak bisa dibantu dengan inositol, zat kimia yang terdapat pada air beras. Zat ini dapat membantu memperbaiki rambut rusak dari dalam ke luar, termasuk ujung rambut bercabang.
Ada saran yang mengatakan untuk minum air beras jika mengalami keracunan makanan atau sakit perut. Meskipun ada bukti kuat bahwa nasi membantu diare, sering kali nasi mengandung sedikit arsenik.
Minum banyak air beras dengan konsentrasi arsenik dapat menyebabkan kanker, penyakit pembuluh darah, hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
Baca juga: Apakah Kebiasaan Makan Beras Mentah Aman untuk Kesehatan?
Banyak yang mengklaim bahwa mengoleskan air cucian beras secara topikal dapat menenangkan kulit, menghilangkan noda akibat eksim, dan membantu penyembuhannya.
Beberapa klaim kesehatan tersebut benar. Namun, bukti ilmiah yang kuat masih kurang.
Ada yang mengatakan bahwa meminum air beras atau mengonsumsi nasi jenis tertentu dapat membantu mengatasi masalah mata seperti degenerasi makula, yang biasanya menyerang lansia dan dapat mengakibatkan kebutaan. Namun, sejauh ini klaim tersebut belum terbukti.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.