Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan di AS Mengembangkan Vaksin yang Diklaim Mampu Lawan Virus Nipah dalam Waktu Singkat

Kompas.com - 17/03/2022, 16:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekelompok ilmuwan di University of Texas, Amerika Serikat (AS) telah mengembangkan vaksin yang dapat melindungi seseorang dari infeksi virus Nipah.

Vaksin Nipah ini, kata mereka, dapat bekerja secara efektif dan memberikan perlindungan dalam waktu tiga hari setelah penyuntikan.

Dalam penelitiannya, para ilmuwan melakukan eksperimen kepada monyet hijau Afrika dengan menyuntikkan vaksin sekitar tiga sampai tujuh hari sebelum hewan ini dipaparkan virus Nipah.

Baca juga: Virus Nipah Dibawa Kelelawar Buah, Seperti Apa Gejalanya?

Menurut studi yang telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), semua monyet yang divaksinasi terlindungi dari penyakit mematikan itu.

Kemudian, didapati pula sebanyak 67 persen hewan yang divaksinasi tiga hari sebelum terpapar virus mendapat perlindungan sebagian.

"Penyuntikan vaksin eksperimental diketahui aman, imunogenik, dan efektif untuk melindungi monyet dari infeksi virus Nipah yang diberikan segera setelah vaksinasi," ujar penulis studi dari Departemen Mikrobiologi dan Imunologi di University of Texas, Thomas W Geisbert.

Dilansir dari Times of India, Rabu (16/3/2022) Nipah adalah virus yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Virus ini menyebar melalui makanan yang terkontaminasi atau kontak langsung dengan seseorang yang sudah terpapar.

“Studi-studi ini merupakan langkah awal yang menggembirakan terkait keamanan dan potensi kemanjuran vaksin dalam skenario wabah," lanjutnya.

Geisbert menambahkan bahwa penelitian di masa depan masih diperlukan untuk mengidentifikasi dosis yang dibutuhkan seseorang, agar dapat melawan virus Nipah secara optimal, dan melihat respons imun yang dipicu vaksin.

Sama seperti Covid-19, infeksi virus Nipah menyebar melalui droplet atau percikan air liur seseorang yang sudah terinfeksi. Akan tetapi, virus Nipah diketahui jauh lebih mematikan dibandingkan Covid-19.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Nipah adalah salah satu jenis virus yang paling mungkin menyebabkan pandemi selanjutnya.

Sementara itu, virus Nipah telah mewabah di India dalam empat tahun terakhir. Hingga kini, tercatat hampir 20 kasus kematian termasuk seorang anak laki-laki berusia 12 tahun di India akibat infeksi virus.

Baca juga: Pakar UGM: Virus Nipah Potensi Pandemi Baru, Bagaimana Mencegahnya?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com