Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Buruk, Lebah Berpotensi "Lenyap" dari Eropa pada 2080

Kompas.com - 21/09/2023, 08:00 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.comPerubahan iklim menyebabkan kerusakan habitat, yang pada akhirnya mendorong penurunan populasi lebah di seluruh dunia.

Sebuah studi terbaru menyoroti sejauh mana penurunan populasi penyerbuk penting ini dan ekosistem yang bergantung pada mereka.

Baca juga: Polusi Udara Bikin Lebah Sulit Temukan Bunga, Ini Akibatnya

"Selama beberapa dekade, para ilmuwan telah memperingatkan tentang penurunan populasi penyerbuk, terutama lebah," ujar Dr. Guillaume Ghisbain, seorang ahli biologi konservasi di Free University of Brussels di Belgia, yang merupakan pemimpin penulis studi ini.

"Penurunan ini telah tercatat di banyak negara yang berbeda, jadi kami hanya cukup terkejut, meskipun sangat sedih, dengan temuan kami," sambungnya.

Para ahli biologi konservasi menyimpulkan hal yang sama. Penurunan populasi penyerbuk semakin parah, seringkali lebih parah daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Pada 2060, lebah akan kehilangan habitat

Menurut studi terbaru, pada tahun 2060-an, lebih dari 75 persen lebah Eropa diprediksi akan kehilangan setidaknya sepertiga dari habitat mereka, seperti yang dilansir oleh earth.com, Selasa (19/9/2023).

Para peneliti menggunakan serangkaian model yang telah divalidasi dengan data masa lalu dan saat ini untuk meramalkan perubahan yang mungkin terjadi dalam ekosistem dan iklim Eropa dalam rentang waktu dua hingga enam dekade ke depan.

Berdasarkan model-model ini, diperkirakan akan terjadi penurunan signifikan dalam habitat lebah Eropa, terutama di wilayah selatan Helsinki.

Meskipun beberapa spesies lebah mungkin akan mengalami peningkatan populasi, namun secara keseluruhan, penyerbukan tumbuhan diharapkan mengalami penurunan.

Hal ini dapat mengancam tanaman-tanaman seperti tomat, stroberi, dan terong yang sangat bergantung pada penyerbukan oleh lebah.

Baca juga: Siklus Hidup Lebah, dari Telur hingga Menjadi Lebah Dewasa

Ancaman krisis kepunahan lebah di Eropa

Dilansir dari The Messenger, Selasa (18/9/2023), Eropa adalah rumah bagi 46 spesies lebah yang tersebar dari Arktik hingga Semenanjung Balkan. Namun, populasi lebah paling melimpah terdapat di wilayah Eropa Tengah.

Para peneliti telah mengumpulkan data dari pengamatan selama lebih dari satu abad mengenai habitat lebah.

Mereka juga memadukan informasi ini dengan proyeksi tentang perubahan iklim dan habitat yang mungkin terjadi dalam beberapa dekade mendatang.

Dalam skenario terburuk untuk beberapa dekade mendatang, ditemukan bahwa beberapa spesies lebah dapat kehilangan setidaknya 90 persen dari habitat yang cocok bagi kelangsungan hidup mereka.

Para peneliti menyoroti pentingnya mengurangi emisi bahan bakar fosil yang menyebabkan pemanasan iklim, karena langkah ini dapat membantu mempertahankan dan memulihkan habitat alami lebah.

Namun, jika tren pemanasan global dan perusakan habitat alami terus berlanjut, maka wilayah-wilayah di selatan Oslo, Norwegia, dan sekitarnya mungkin akan menjadi sangat tidak sesuai untuk banyak spesies lebah.

Hal ini menghadirkan tantangan besar bagi tanaman liar dan tanaman budidaya yang bergantung pada peran penting serangga ini dalam proses penyerbukan.

Dalam akhirnya, hal ini juga berdampak pada manusia yang bergantung pada tanaman tersebut untuk sumber makanan dan berbagai keperluan lainnya.

Baca juga: Bagaimana Cara Lebah Menghasilkan Madu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com