Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2023, 21:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Hingga saat ini, para ilmuwan masih terus mencari bukti adanya kehidupan di luar Bumi.

Pada tahun 2020, ilmuwan melaporkan temuan di atmosfer Planet Venus yang mengacu pada dugaan adanya kehidupan di planet tetangga Bumi ini. Lantas, benarkah ada kehidupan alien di Venus?

Ilmuwan perkirakan ada kehidupan asing di Venus

Penelitian tahun 2020 mengumumkan bahwa para ilmuwan telah menemukan fosfin di atmosfer Venus menggunakan data yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa Akatsuki milik badan antariksa Jepang, yang telah mengorbit Venus sejak tahun 2015.

Di Bumi, fosfin dilepaskan ke atmosfer ketika bahan organik membusuk. Dengan demikian, deteksi bahan kimia di atmosfer Venus memicu dugaan kehidupan di luar Bumi mungkin ada di Venus.

Baca juga: Apakah Ada Hujan di Planet Venus?

Deteksi ini secara retrospektif dikuatkan oleh data yang dikumpulkan oleh wahana Pioneer 13 milik NASA selama kunjungannya ke Venus pada tahun 1978. Namun, para astronomi masih skeptis terhadap temuan tersebut.

Studi baru bantah ada kehidupan di Venus

Dilansir dari Live Science, dalam studi baru yang diterbitkan di jurnal Geophysical Research Letters, para peneliti menggunakan Stratospheric Observatory for Independent Astronomy (SOFIA), teleskop yang dipasang di pesawat yang dijalankan oleh NASA dan badan antariksa Jerman, memindai atmosfer Venus.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa sangat tidak mungkin fosfin ada di atmosfer Venus. Jika memang ada, bahan kimia tersebut tidak mungkin memiliki konsentrasi yang lebih besar dari 0,8 bagian per miliar, yang terlalu rendah untuk dihasilkan oleh kehidupan di luar Bumi.

Studi baru ini bukanlah studi pertama yang dilakukan dengan tangan kosong untuk mencari fosfin di atmosfer Venus.

Baca juga: Apakah Ada Pesawat Luar Angkasa yang Pernah Mendarat di Venus?

Beberapa penelitian lain mencoba mengulangi hasil penelitian tahun 2020 tersebut. Namun, temuan baru ini adalah salah satu yang paling pasti, berkat banyaknya data yang dikumpulkan oleh SOFIA, sehingga dapat mengakhiri dugaan adanya kehidupan di luar bumi di Venus.

Peneliti pun menyimpulkan, jika terdapat sejumlah kecil fosfin di Venus, kemungkinan besar itu berasal dari sambaran petir atau aktivitas gunung berapi.

Venus telah lama dianggap sebagai salah satu tempat yang paling mungkin menampung kehidupan luar angkasa di tata surya karena ukurannya yang mirip dengan Bumi dan lokasinya di zona layak huni matahari. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa Venus pun mungkin tidak cocok untuk makhluk hidup asing.

Pada tahun 2021, studi lain tentang atmosfer Venus menemukan, hampir tidak ada uap air di awannya, yang berarti permukaan planet ini kemungkinan terlalu kering untuk mendukung mikroba yang tahan kekeringan sekalipun.

Baca juga: Berapa Lama Perjalanan dari Bumi ke Venus?

Perlu diketahui bahwa SOFIA merupakan versi modifikasi dari pesawat berbadan lebar Boeing 747SP yang membawa teleskop inframerah yang mengintip keluar dari pintu besar di sisi pesawat.

Pesawat yang dimodifikasi tersebut melaju melalui stratosfer bumi sehingga memungkinkan untuk mengintip atmosfer planet lain di tata surya tanpa gangguan besar dari luar.

Butuh waktu beberapa bulan bagi para peneliti untuk mendapatkan gambaran sekilas tentang atmosfer Venus karena SOFIA hanya memberikan kesempatan terbatas kepada astronom untuk fokus pada planet tersebut.

Untuk melihat atmosfer Venus, SOFIA harus diaktifkan dalam waktu 30 menit sebelum matahari terbenam untuk menghindari silau matahari, dan Venus harus berorientasi tepat dengan Bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com