Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2023, 19:30 WIB
Usi Sulastri,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Hingga saat ini, banyak planet-planet di luar Tata Surya yang diklaim mirip Bumi ditemukan para asronom. Seperti yang baru-baru ini ditemukan astronom Jepang.

Para ilmuwan merasa sangat terdorong untuk menemukan planet mirip Bumi karena adanya potensi kondisi yang mendukung keberlanjutan kehidupan di sana.

Selain itu, penemuan planet serupa dengan Bumi juga bisa memberikan wawasan penting tentang kemungkinan keberadaan lingkungan yang cocok untuk kehidupan di luar Bumi.

Dilansir dari Space, Jumat (8/9/2023), sebuah studi baru menemukan petunjuk yang menjanjikan tentang adanya sebuah planet yang mirip Bumi dalam Tata Surya kita.

Studi ini dilakukan oleh Patryk Sofia Lykawka dari Universitas Kindai di Osaka, Jepang, dan Takashi Ito dari Observatorium Astronomi Nasional Jepang di Tokyo.

Baca juga: Seperti Apa Planet Mirip Bumi yang Dipenuhi Gunung Berapi?

Walaupun banyak penelitian global yang tertarik pada kemungkinan adanya planet mirip dengan Bumi, teori ini juga menimbulkan perdebatan.

Pada tahun 2021, sebuah penelitian independen sebenarnya menyatakan, data yang digunakan oleh tim yang menerbitkan makalah pertama tentang Planet Kesembilan dianggap tidak adil, dan mereka menyimpulkan, kemungkinan adanya planet seperti itu sangat kecil.

Planet mirip Bumi di sabuk kuiper

Sementara itu, para peneliti di Jepang dalam studi barunya, kini mengusulkan kemungkinan adanya planet lain yang tersembunyi di Sabuk Kuiper-cincin berbentuk donat yang membentang tepat di luar orbit Neptunus, dilansir dari Earth, Jumat (8/9/2023).

Terletak lebih dekat dari Planet Kesembilan, di sekitar benda-benda yang berada di luar orbit Neptunus.

"Kami memprediksi keberadaan planet miirp Bumi. Hal ini masuk akal bahwa objek-objek planet prasejarah mungkin masih ada di Sabuk Kuiper yang jauh dan bisa disebut sebagai Planet Sabuk Kuiper (KBP), mengingat banyak objek semacam itu ada di awal tata surya," imbuh para peneliti.

Ilmuwan meyakini, KBP ini berada sekitar 500 unit astronomi (AU) dari Matahari. Jarak ini setara dengan 500 kali jarak antara Bumi dan Matahari, dan lebih dekat daripada Planet Kesembilan.

Baca juga: Ada 160 Planet Mirip Bumi, NASA Butuh Teleskop Canggih untuk Meneliti

 

 

Suhu dingin di planet sabuk kuiper

Menurut para peneliti, KBP bisa mencapai tiga kali lipat ukuran Bumi. Namun, suhunya cenderung terlalu dingin untuk mendukung kehidupan.

Diketahui bahwa Sabuk Kuiper berisi jutaan objek es yang disebut sebagai objek trans-Neptunus (TNO) karena mereka berada di luar Neptunus.

Astronom meyakini bahwa TNO adalah sisa-sisa dari proses pembentukan tata surya. Mereka terdiri dari campuran batuan, karbon amorf, dan es yang mudah menguap seperti air dan metana.

"Orbit TNO dapat mengindikasikan kemungkinan adanya planet yang belum ditemukan di tata surya luar," ungkap para peneliti.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Siapakah Koboi Pertama Amerika?

Siapakah Koboi Pertama Amerika?

Oh Begitu
Ada Apa Sebelum Big Bang?

Ada Apa Sebelum Big Bang?

Oh Begitu
Mengapa Bayi Menangis Sesaat Setelah Lahir?

Mengapa Bayi Menangis Sesaat Setelah Lahir?

Prof Cilik
Apakah Efek Menahan Kentut?

Apakah Efek Menahan Kentut?

Oh Begitu
Mengapa Pembuluh Darah Terkadang Sulit Ditemukan?

Mengapa Pembuluh Darah Terkadang Sulit Ditemukan?

Oh Begitu
7 Makanan Tinggi Vitamin E yang Sangat Menyehatkan

7 Makanan Tinggi Vitamin E yang Sangat Menyehatkan

Oh Begitu
Apa Itu Bintik Merah Besar di Planet Jupiter?

Apa Itu Bintik Merah Besar di Planet Jupiter?

Fenomena
Benarkah Bahan Bakar Fosil Berasal dari Dinosaurus?

Benarkah Bahan Bakar Fosil Berasal dari Dinosaurus?

Oh Begitu
Peneliti Jelaskan Kasus Misterius Orca yang Telan 7 Ekor Berang-berang Laut

Peneliti Jelaskan Kasus Misterius Orca yang Telan 7 Ekor Berang-berang Laut

Oh Begitu
Apa Saja Penyebab Wajah Bengkak di Pagi Hari?

Apa Saja Penyebab Wajah Bengkak di Pagi Hari?

Oh Begitu
Seperti Apa Ikan Tertua di Dunia yang Hidup di Akuarium?

Seperti Apa Ikan Tertua di Dunia yang Hidup di Akuarium?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kecoak, Bisa Hidup Tanpa Makan Sebulan (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kecoak, Bisa Hidup Tanpa Makan Sebulan (Bagian 2)

Oh Begitu
5 Cara Aman Mengeluarkan Air dari Telinga

5 Cara Aman Mengeluarkan Air dari Telinga

Kita
Mengapa Perut Terasa Mulas Saat Cemas?

Mengapa Perut Terasa Mulas Saat Cemas?

Oh Begitu
Makin Mengkhawatirkan, Kini Mikroplastik Ditemukan di Awan

Makin Mengkhawatirkan, Kini Mikroplastik Ditemukan di Awan

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com