KOMPAS.con - Seperti yang kita ketahui, jenis bensin di pasaran dibedakan berdasarkan nilai oktannya.
Beberapa bensin yang dijual di pasar Indonesia umumnya memiliki nilai oktan atau Research Octane Number (RON) 90, 92, 95, dan 98.
Baca juga: Apa Itu Nilai Oktan pada Bensin?
Nilai oktan bensin diukur sebagai representasi stabilitas bahan bakar yang berpengaruh pada performa mesin kendaraan. Lalu, bagaimana nilai oktan bensin-bensin tersebut diukur?
Dikutip dari laman resmi United States Energy Information Administration, Kamis (17/11/2022), nilai oktan diukur menggunakan mesin pengukur oktan.
Prinsip pengukurannya adalah perbandingan karakteristik antara suatu bensin dengan bahan bakar standar yang nilai oktannya sudah diketahui.
Karakteristik yang dibandingkan adalah kemampuan untuk menyebabkan knocking atau ketukan pada mesin yang dimiliki suatu bensin dengan bahan bakar standar yang sudah diketahui nilai oktannya.
Nilai oktan dari bahan bakar standar ini ditentukan berdasarkan persentase komposisi senyawa hidrokarbon dalam bahan bakar standar tersebut, utamanya senyawa iso-oktana dan n-heptana.
Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Daun Artifisial untuk Hasilkan Bensin Ramah Lingkungan
Berdasarkan penjelasan Nancy E. Carpenter dalam Chemistry of Sustainable Energy pada tahun 2014, bensin diperoleh dari minyak bumi yang mengandung berbagai jenis senyawa hidrokarbon.
Senyawa hidrokarbon sendiri terdiri atas atom karbon (C) dan hidrogen (H) dan mudah terbakar.
Minyak bumi diolah melalui tahapan distilasi, ekstraksi, cracking atau penguraian, dan reforming atau penyesuaian karakter bensin dengan menambahkan beberapa zat tambahan.
Adapun bensin siap jual umumnya mengandung senyawa hidrokarbon dengan atom karbon berjumlah 5 hingga 8 atom karbon.
Dikutip dari ThoughtsCo, Kamis (1/2/2018), Anne Marie Helmenstine, Ph.D, seorang ahli kimia, menjelaskan bahwa dari sekian banyak jenis hidrokarbon, senyawa iso-oktana merupakan jenis hidrokarbon paling tahan terhadap kejadian terbakar sendiri.
Ketahanan iso-oktana ini disebabkan oleh bentuk molekul iso-oktana.
Baca juga: Awas, Menggoyangkan Kendaraan Saat Isi Bensin Bisa Picu Kebakaran
Molekul senyawa iso-oktana bercabang dan tersusun dari 8 atom karbon dan 18 atom hidrogen, sehingga reaksi pembakarannya dapat berjalan halus.
Hal ini membuat bahan bakar standar dengan kandungan 100 persen iso-oktana diberikan nilai oktan sebesar 100.